Suara.com - Perhelatan Rapimnas Golkar telah dibuka resmi Ketua Umum Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie di JCC Jakarta pada hari Sabtu (23/1/2016). Rapat ini dihadiri 34 ketua DPD provinsi serta dimeriahkan 2.000 kader Golkar yang menguningkan tempat acara dapat diartikan sebagai sikap harga mati bagi Golkar kubu Aburizal untuk tetap jalan terus.
Meskipun dibayang-bayangi kehadiran Tim Transisi bentukan Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mendadak dibentuk beberapa hari sebelum rapimnas, kubu Aburizal pantang menyerah, kata politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang, Minggu (24/1/2016).
Zainal menambahkan yang banyak dibicarakan adalah kehadiran dua Menkopolhukam Luhut Panjaitan serta Menkumham Yasonna Laoly di acara pembukaan rapimnas. Selain itu, hadir pula Ketua MPR Zulkifli Hasan yang juga Ketua Umum PAN, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, serta mantan presiden RI B. J. Habibie. Selain itu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan juga hadir.
"Dengan digelarnya acara Rapimnas Golkar kubu ARB secara kolosal itu membuktikan perang urat saraf yang dilancarkan kubu Munas Ancol pimpinan Agung Laksono yang di-back up oleh Tim Transisi pimpinan JK tidak mengendorkan semangat perlawanan kubu ARB," kata Zainal Bintang.
Aburizal, menurut Zainal Bintang, membuktikan ucapannya yang mengatakan dirinya tidak merasa gentar dengan adanya Tim Transisi, meskipun di dalamnya ada nama besar. Nama besar yang dimaksud adalah Jusuf Kalla dan Habibie.
Bintang beranggapan target Tim Transisi untuk menyatukan kubu Aburizal dan Agung Laksono yang berseteru sudah lebih setahun lamanya nampaknya akan kandas.
“Paling tidak menurut saya Tim Transisi sedang berada di depan jalan buntu," ujar Bintang yang juga ketua Koordinator Eksponen Ormas Tri Karya Golkar.
Bahkan, menurut Bintang, Aburizal nampaknya punya perhitungan sendiri dan keyakinan sendiri. Aburizal bahkan menunjukkan dirinya punya nyali besar untuk menghadapi tantangan demi tangan dan konflik demi konflik dari manapun datangnya.
Petanyaannya, kata Bintang, langkah apakah yang akan diambil selanjutnya oleh Jusuf Kalla bersama Agung Laksono dan Akbar Tanjung yang memutuskan tidak mau menghadiri acara rapimnas, sementara Pelindung Tim Transisi yaitu Habibie menghadiri acara, bahkan memberikan sambutan yang cukup panjang.
Masyarakat segera dapat membaca peta pertarungan politik yang muncul pada acara rapimnas. Terlihat kekuatan Tim Transisi memang tergerus. Manuver Aburizal yang bertekad keras merapat ke pemerintahan Jokowi makin kuat.
“Namun ARB lebih memilih lewat “pesawat” Luhut Panjaitan ketimbang melalui “pesawat” JK,” kata Bintang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU