Suara.com - Petugas keamanan Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan kembali mengamankan penumpang yang mengaku membawa bom ketika menjalani proses pemeriksaan.
Manajer Humas dan Protokol Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto yang dihubungi di Medan, Minggu malam, mengatakan penumpang itu diketahui bernama Dini Marthauli Sitompul (20) yang akan terbang dengan pesawat Batik Air.
Ketika menjalani proses pemeriksaan pukul 17.35 WIB, Minggu (24/1/2016), penumpang pesawat dengan nomor penerbangan ID 6891 tersebut mengaku membawa bom.
Pengakuan ketika melalui proses Mean Security Check Point (SCP) tersebut cukup mengagetkan petugas keamanan Bandara Kualanamu.
Karena itu, petugas Bandara Kualanamu langsung mengamankan penumpang yang akan terbang ke Jakarta tersebut untuk menjalani proses pemeriksaan.
Untuk proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku, petugas keamanan Bandara Kualanamu langsung menghubungi pihak kepolisian.
"Dengan kejadian itu, calon penumpang tersebut gagal terbang ke Jakarta karena harus menjalani pemeriksaan," katanya.
Sebelumnya, selama Januari 2016, petugas keamanan Bandara Kualanamu sempat dua kali mengamankan penumpang pesawat yang mengaku membawa bom.
Peristiwa pertama terjadi pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 12.30 WIB ketika penumpang bernama Syahrul Tanjung (40) warga Kompleks Karang Sari Permai, Kota Pematangsiantar mengaku membawa bom.
Akibat pengakuan itu, penumpang maskapai Air Asia dengan nomor paspor A 6509512 yang akan terbang ke Bangladesh tersebut harus diperiksa pihak kepolisian.
Peristiwa kedua dialami Wakil Ketua DPRD Sumut Zulkifli Efendi Siregar pada Jumat (22/1) malam karena mengaku membawa bom.
Politisi yang berangkat ke Jakarta dengan pesawat Batik Air itu mengaku membawa bom karena merasa kecewa dengan pelayanan di Bandara Kualanamu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO