Suara.com - Warga Desa Kedung Panji, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menemukan puluhan mortir yang diduga merupakan peninggalan zaman Belanda atau Jepang dan masih aktif.
Tokoh masyarakat desa setempat, Mohammad Setiyono, Senin, di Magetan, mengatakan jumlah mortir yang ditemukan mencapai 41 butir. Benda tersebut ditemukan di kebun milik Ali Rohmad yang juga perangkat desa sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Subulan Najjah di Dusun Ngasinan, desa setempat.
"Pengurus ponpes dibantu kelompok pemuda desa dan warga setempat melakukan penggalian untuk membuktikan fakta sejarah bahwa di desa setempat pada zaman penjajahan Belanda digunakan untuk menyembunyikan senjata. Hasilnya, ditemukan sebanyak 41 mortir di lokasi setempat," ujar Setiyono kepada wartawan.
Menurut dia, pada penggalian pertama ditemukan sebanyak 16 mortir. Kemudian pada penggalian kedua ditemukan puluhan mortir lagi hingga secara keseluruhan diperoleh 41 mortir.
Kondisi mortir tersebut sudah berkarat dan memiliki tinggi sekitar 50 cm serta diameter 30 cm. Takut terjadi hal-hal yang negatif, mortir temuan tersebut lalu diamankan di Mapolsek Lembeyan, Polres Magetan.
Setiyono menjelaskan berdasarkan penuturan warga setempat, Desa Kedung Panji dulunya dikenal sebagai daerah "Polorejo" yang menjadi basis veteran pertahanan negara saat agresi militer Belanda tahun 1949.
"Di sini memang merupakan basis veteran. Menurut cerita orang tua saya, dulu memang ada yang menyimpan mortir dalam jumlah banyak di sejumlah titik di desa ini. Diperkirakan di lokasi setempat masih banyak mortir yang terpendam dalam tanah," kata dia.
Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora menanggapi temuan puluhan mortir tersebut mengatakan hendaknya penggalian tersebut dihentikan. Apalagi tujuannya hanya untuk membuktikan fakta sejarah.
"Setelah berkoordinasi dengan tim jihandak bom dari Brimob Madiun, disimpulkan agar penggalian yang dilakukan warga dan kelompok pemuda Desa Kedung Panji dihentikan. Alasannya adalah untuk keamanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar AKBP Johanson.
Pihaknya memastikan mortir yang masih tersimpan di bawah tanah, justru lebih aman karena berada di kedalaman lebih dari satu meter. Hsil koordinasi dengan Brimob Madiun, diketahui mortir-mortir tersebut masih aktif.
Sementara, lokasi penemuan puluhan mortir tersebut menjadi tempat tontonan warga. Meski telah diberi garis polisi oleh petugas Polek Lembeyan, warga masih penasaran dengan temuan benda tersebut.
Sesuai rencana, 41 mortir yang ditemukan tersebut akan diserahkan ke Detasemen Peralatan atau Denpal Madiun untuk kemudian dimusnahkan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
Terkini
-
Presiden Prabowo Turun Tangan Atasi Kasus Keracunan MBG, Ini Instruksi Detailnya!
-
Terungkap! Ini Identitas dan Pangkat Anggota TNI Penganiaya Pegawai Artis Zaskia Adya Mecca
-
Cuaca Hari Ini: BMKG Rilis Peringatan Dini Hujan Lebat dan Angin Kencang di 8 Kota Besar
-
Agus Suparmanto Ungkap Tantangan Terbesar PPP Usai Muktamar: Pulihkan Kepercayaan Umat
-
Peta Politik Baru di Meja Bundar Munas PKS: Dasco, Utut hingga Cucun Duduk Satu Meja
-
Cak Imin 'Deg-degan' pada Dasco di Munas PKS, Sinyal Politik di Balik Tawa Hadirin
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Ketum PPP Agus Suparmanto Tegas Akan Tindak Kader yang Abaikan Aspirasi Umat
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Indef Sebut Tantangan Perbankan Ada di Daya Beli, Bukan Soal Likuiditas