Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah keras tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung). Lulung menuding ada barter dalam pengadaan alat uninterruptible power supply dan pembelian lahan di Rumah Sakit Sumber Waras, Kartu Jakarta Pintar, dan Kartu Jakarta Sehat.
"Nggak ada barter-barter. Itu UPS sudah ada sejak tahun 2013. Sudah ada lho, mereka main-main meubel komputer, kalau ada barter, ngapain gue (saya) yang buka (kasus UPS ke Bareskrim)? Nggak ada. Kalau dia (Lulung) ngomong barter nggak bisa," ujar Ahok usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (5/2/2016).
Kasus UPS telah menjerat empat orang, satu di antaranya, Alex Usman, sudah menjadi terdakwa. Pengadaan UPS diduga usulan dari anggota DPRD DKI Jakarta, sedangkan pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras, KJP, dan KJS merupakan keinginan pemerintah Jakarta.
"Sekarang kita ngomong deh, kalau dia fitnah barter, itu fitnah yang gobloknya minta ampun. Kenapa saya bilang fitnah itu gobloknya minta ampun, kalau dia barter, di KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara) ada Sumber Waras dia bodoh nggak masukin UPS?" katanya.
Menurut Ahok barter program antara Pemprov DKI dan DPRD tidak mungkin dapat dilakukan, sebab dalam KUA-PPAS ada anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras dan tidak ada untuk pengadaan UPS.
"Kalau barter waktu di KUA-PPAS pas kita tandatangani, dimasukin UPS dong. Kenapa nggak ada UPS di KUA-PPAS? Itu saja," katanya.
"Kalau ada barter DPRD dan pemerintah dia bodoh nggak masukin? Bodoh. Logika aja. Jadi itu fitnah yang agak goblok kasih tahu Lulung," Ahok menambahkan.
Pernyataan Lulung yang dibantah Ahok disampaikan kemarin. Lulung mengatakan ada oknum DPRD yang bermain. Pada 4 Agustus, kata dia, oknum tersebut menghapus anggaran untuk membeli lahan RS Sumber Waras, KJP, dan KJS yang diusulkan pemerintah Jakarta.
Dari situlah Lulung menilai ada barter program antara oknum eksekutif dan oknum DPRD agar anggaran pembelian lahan RS Sumber Waras dan UPS bisa sama-sama masuk dalam APBD Perubahan 2014.
"Jadi, kalau mereka berbohong dalam memberi kesaksian, hanya satu yang saya katakan. Hanya Tuhan, Ahok, dan Ferrial Sofyan selaku Ketua DPRD yang lama yang tahu," kata politisi PPP.
Tag
Berita Terkait
-
Ditanya Soal Korupsi Sumber Waras, Ahok: Lu Koran Apa Sih? Basi
-
Ogah Nonton Ahok Bersaksi, Lulung: Bohong Semua Sih
-
Heran dengan Pengamanan Sidang Ahok, Lulung: Ini Konspirasi Besar
-
Kesaksian Ahok Soal UPS di Tipikor Bikin Ketar-ketir
-
Jadi Saksi UPS, Ahok: Kalau Saya Tahu Sudah Saya Tempeleng Duluan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis