Suara.com - Puluhan Jemaat Ahmadiyah di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung terusir dari tempat tinggalnya di Kecamatan Srimenanti. Mereka dipaksa meninggalkan rumahnya karena dituding sesat oleh Pemkab Bangka.
Juru Bicara Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Pusat, Yendra menjelaskan ibu-ibu dan anak-anak jemaat Ahmadiyah di sana dibawa keluar kampung oleh aparat keamanan. Hanya saja Yendra belum diketahui tempat tujuan mereka. Yang pasti, jemaat menolak tempat pindahan yang disediakan pemerintah sekalipun.
"Bahwa baru saja pukul 02.00 siang terjadi pemaksaan evakuasi. Evakuasi dikawal oleh pihak kepolisian," jelas Yendra saat dihubungi suara.com, Jumat (5/2/2016).
Yendra mengatakan proses evakuasi itu tidak dihadiri pihak pemerintah Kabupaten Bangka. "Pihak bupati cuci tangan, tidak ada pihak Pemkab yang hadir, pakai pihak lain," jelas dia.
Jemaat Ahmadiyah di kecammatan itu ada 20 orang. Mereka tinggal di 5 rumah di tanah seluas 2.500 meterpersegi.
Yendra mengatakan jemaat Ahmadiyah lelaki tetap tinggal di kawasan itu. Mereka ingin menjaga asetnya yang nilainya sampai Rp1 miliar.
"Yang diminta keluar cuma anak-anak, perempuan dan Mubaligh wilayah Syafei Ahmad," kata Yendra.
"Kami tetap ingin tinggal di sana. Negara harus hadir melihat ini," kata Yendra.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah