Suara.com - Lembaga Survei Indikator Politik kembali merilis hasil survei, terkait siapa tokoh yang bakal difavoritkan dalam pemilihan presiden mendatang. Hasilnya terbukti jika pemilihan presiden tersebut dilakukan pada saat ini.
Dari hasil tersebut, Joko Widodo dan Prabowo Subianto masih menempati tempat teratas. Menurut Peneliti Senior Indikator Politik,Hendro Prasetyo, Jokowi berhasil mendapatkan 28,5 persen pemilih. Sementara Prabowo 14,5 persen.
"Pilpres 2019 masih sekitar tiga tahun lagi. Tapi jika pilpres diadakan saat ini. Jokowi paling banyak dapat suara, Prabowo di urutan kedua," kata Hendro di Cikini Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2016).
Ada pun nama-nama lain yang turut meramaikan bursa pilpres tersebut. Namun perolehannya jauh lebih sedikit ketimbang Jokowi dan Prabowo.
Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono dengan 1,5 persen, Jusuf Kalla 1,5 persen, Hary Tanoesudibjo 1 persen, Basuki Tjahja Poernama atau Ahok 0,6 persen, Aburizal Bakrie alias Ical 0,6 persen, Megawati Soekarnoputri 0,5 persen, dan Rhoma Irama 0,5 persen.
Adapun survei ini menggunakan metodologi dengan teknik wawancara kepada mereka yang punya hak pilih dalam pemilu pada 18-29 Januari 2016. Jumlah sampel sebanyak 1.550 responden. Berdasar jumlah sampel itu diperkirakan margin of error kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Kontrol kualitas terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana