Suara.com - Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, akan melaporkan hasil autopsi jenazah Jamaludin, bocah berusia tujuh tahun yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan, Selasa (9/2/2016) siang.
"Hari ini, siang ini kami baru menerima laporan dari Kapolres Depok, hari ini akan keluar hasil visum dan autopsi dari RS Polri," kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada Suara.com.
Jamaludin dibunuh di rumah Jalan Al Baidho, RT 14, RW 9, nomor 62, Lubang Buaya, Jakarta Timur, pada Minggu (7/2/2016) pagi sekitar jam 04.00 WIB. Pagi itu juga, pemilik rumah, Januar Arifin alias Begeng (35), ditangkap dan ditetapkan menjadi tersangka.
Saat ini, Arist belum tahu pasti apakah ada kekerasan seksual yang dialami Jamaludin sebelum dibunuh.
"Masih didalami, karena itu kan harus ada bukti-bukti dia melakukan hal itu. Kalau dia melakukan kekerasan seksual dari bukti-bukti hasil visum dan otopsi kan nggak bisa mengelak," kata Arist.
Arist mengatakan penyidik kepolisian tidak mengejar pengakuan tersangka untuk mengungkap motif dan dugaan-dugaan yang muncul selama ini. Semua itu, katanya, akan terungkap dari bukti-bukti di lapangan.
"Jadi nunggu dulu ya, karena itu harus dibuktikan, pengakuan itu tidak cukup. Pengakuan itu tidak penting. Tapi bukti yang penting," katanya.
Kalau hasil autopsi nanti ternyata ditemukan kekerasan seksual, pihak berwajib akan mendalaminya lagi.
"Belum, saya sendiri tidak bisa menuduh orang sebelum ada bukti. Kalau dugaan kekerasan seksual terbukti, maka kita akan gali ada perilaku seksual menyimpang dan sebagainya," kata dia.
"Jika hari ini hasilnya keluar, Polres Depok akan mengumumkan kepada publik, motif dan dugaan kekerasan seksual akan diumumkan lewat bukti-bukti yang sah menurut hukum, misalnya hasil resmi visum dan autopsi," Arist menambahkan.
Jamaludin diculik Begeng dari Jalan H. Asmawi, Beji, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (6/2/2016) siang. Saat itu Jamaludin baru pulang dari sekolah. Korban didekati Begeng dengan diiming-imingi main play station di rumah Begeng.
Usai ketemu Begeng, Arist mengungkapkan bahwa Begeng menghabisi nyawa Jamaludin pada pagi Subuh itu. Dia panik begitu melihat aparat kepolisian Polres Depok menggerebek rumahnya.
"Dia ketakutan. Pada subuh jam 04 hari Minggu, ketika polisi datang ke sana, mungkin dia panik, lalu membunuh anak itu," kata Arist.
Polisi juga belum dapat memastikan apa motif prilaku Begeng.
Berita Terkait
-
Ternyata, Jamal Dihabisi Begeng Tepat Saat Polisi Datang ke Rumah
-
Begini Usaha Begeng Hilangkan Jejak Usai Culik dan Bunuh Jamal
-
Belajar dari Kasus Jamaludin di Depok, Orangtua Perhatikan Ini!
-
Ini Pengakuan Mengejutkan Tersangka Pembunuh Jamaludin
-
Jamaludin Diculik dan Dibunuh, Para Orangtua di Jakarta Resah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur
-
Koalisi Sipil Sebut Usulan Pahlawan Upaya Cuci Dosa Soeharto: Cuma Orang Gila Maafkan Diri Sendiri
-
Gubernur Riau Telah Terima Uang Pemerasan Rp4,05 Miliar, Ada yang Mengalir ke PKB?
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Anak Buah Bobby Terbakar, Begini Kata Polisi usai 2 Kali TKP