Suara.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mencatat banyak penyelewengan di alokasi dana otonomi khusus untuk Papua dan Papua Barat. Dana triliunan rupiah itu tidak tepat sasaran.
Hal ini disampaikan Sutiyoso dalam rapat kerja dengan DPD bersama Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan serta Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy di Ruang Komite I, DPD, Jakarta, Selasa (9/2/2016)
"Perdasus (Penerimaan dana Otsus) untuk jadi guide pelaksana otsus. Alokasi pembagian dana otsus, banyak terjadi praktek penyelewengan dana Otsus," ucapnya.
Hanya saja Sutiyoso mengklaim pelaksanaan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua telah mengakomodir berbagai aspek seperti keadilan, kesejahteraan dan keamanan.
"Otsus yang diberikan mengakomodir pertama bidang ideologi, pemerintah memberi kebebasan untuk beribadah. Fasilitas bagi pemuka agama juga Politik kebebasan untuk berserikat dan berpendapat. Pendirian ormas dan LSM lokal," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Sutiyoso memberi masukan KPK perlu menelisik ke mana saja dana ini mengalir ke tempat yang tidak semestinya. Selain itu BPK juga perlu memeriksanya.
"Kita perlu evaluasi otsus Papua setiap tahun. Setiap tahun, harus kita evaluasi, kita pisahkan secara jelas dananya. Dan perlu adanya KPK menindaklanjuti temuan BPK (penyelewenangan dana otsus Papua)," kata dia.
Tahun 2016 ini dana otsus yang diberikan ke Papua sebesar Rp5 triliun. Dana ini naik di banding tahun lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir