Suara.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite I menggelar rapat kerja untuk membahas masalah implementasi otonomi khusus (Otsus) Papua dan Papua Barat. Rapat itu digelar bersama pemerintah pusat dan daerah.
Dalam rapat itu hadir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Gubernur Papua Barat Abraham Octavianus Atururi. Rapat digelar di Gedung DPD, Komplek Parlemen, Senin (9/12/2016). Rapat kerja dipimpin Ketua Komite I DPD Akhmad Muqowam dan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta.
Dalam rapat kerja Akhmad Muqowam mempertanyakan kepada Luhut terkait praktik pelaksanaan Otsus Papua. Tidak hanya itu, Akhmad juga menanyakan diantaranya perihal kendala pelaksanaan Otsus Papua, peraturan pemerintah tentang Otsus yang belum diterbitkan, persamaan persepsi terkait kesejahteraan rakyat Papua.
"Apakah dari segi regulasi apakah Undang-undang Otsus sudah mengakomodir seluruh persoalan yang terjadi di Papua. Lalu apakah faktor kendala pelaksanaan Otsus yang paling mendasar selama ini," ujar Akhmad dalam rapat kerja di ruang Komite I, DPD, Jakarta, Selasa (9/2/2016).
Akhmad juga menanyakan kepada Sutiyoso terkait implementasi UU nomot 21 tahun 2001 terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Papua yang belum sepenuhnya memenuhi rasa keadilan serta rencana kerja dan anggaran terkait dengan penyelesaian persoalan papua.
"Di Papua belum sepenuhnya memungkinkan tercapainya kesejahteraan rakyat. Belum sepenuhnya mendukung terwujudnya penegakkan hukum, penghormatan Hak Asasi Manusia di Papua. Dan apakah BIN telah menyusun rencana kerja dan anggaraan terkait penyelesaian persoalan papua," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8