Suara.com - Jenazah co pilot pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di permukiman warga Jalan LA Sucipto Kota Malang, Jawa Timur, Serma Syaiful Arif Rakhman, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati Malang, Kamis (11/2/2016).
Jasad Serma Syaiful ditemukan paling akhir melalui proses evakuasi cukup panjang dari kokpit pesawat karena tertimbun reruntuhan, termasuk reruntuhan rumah warga yang hancur ditimpa pesawat.
Sebelumnya dua jasad warga sipil juga ditemukan di lokasi yang sama, yakni Ermawati Ningtyas (bukan Irma Wahyuningtyas, red), istri pemilik rumah yang tertimpa pesawat dan Nurcholis, karyawan RS Husada yang kost di rumah itu. Sedangkan jasad pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah ditemukan jauh dari lokasi kejadian, yakni di area persawahan di kawasan Karanglo, Kabupaten Malang.
Jenazah Erma dan Nurcholis sudah dimakamkan kemarin (Rabu, 10/2/2016), sementara jenazah pilot Mayor Ivy diterbangkan ke Yogyakarta Rabu malam dan rencananya pagi ini (Kamis, 11/2/2016) dimakamkan di TMP Semaki Yogyakarta.
Sementara itu, sebelum dimakamkan di TMP Suropati Jalan Veteran Kota Malang, jasad Serma Syaiful disemayamkan di rumah duka, Perum Pondok Wisata Blok H-19, Malang.
Menurut keterangan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna, Mayor Ivy sudah mempunyai 3000 jam terbang dan 700 jam terbang menggunakan Super Tucano, pesawat yang dibeli dari Brazil tersebut, bahkan Ivy sangat menguasai Super Tucano karena termasuk salah satu pilot yang pernah sekolah di Embraer Defense System, markas yang memproduksi pesawat itu di Brazil.
"Sampai saat ini penyebab jatuhnya pesawat belum bisa dijelaskan. Kami masih menunggu video recorder dari dalam pesawat untuk mengetahui penyebabnya. Badan pesawat sekarang masih dalam proses evakuasi," kata KSAU, Rabu petang.
Pesawat tempur Super Tucano yang bermarkas di Lanud Abd Saleh Malang, Rabu jatuh menimpa rumah warga di kawasan padat penduduk di Jalan LA Sucipto gang XII Malang. Jatuhnya pesawat tersebut mengakibatkan empat orang meninggal, yakni pilot Mayor Ivi, co pilot Serma Syaiful, Ermawati Ningtyas, dan Nurcholis.
Dari 12 pesawat Super Tucano yang dibeli pada 2012 dan sekarang hanya tinggal 11 unit di Indonesia. KSAU menyatakan, ada empat pesawat serupa yang akan didatangkan dari Brasil pada akhir Februari ini. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
TNI AU Ungkap Kronologi Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan
-
Kronologi Dua Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Bermula dari Hilang Kontak hingga 4 Prajurit Jadi Korban
-
VIDEO: Penampakan Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh dan Terbakar di Pasuruan
-
BREAKING NEWS: Pesawat Super Tucano TNI AU Terbakar usai Jatuh di Pasuruan, Kondisi Hancur Parah!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis