Suara.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menugaskan Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman untuk melakukan penelitian dan perkembangan terkait virus zika.
"Jadi, sebenarnya kami sudah punya anti virusnya, yaitu dalam masalah DBD yang juga sudah dikembangkan oleh Eijkman. Nah Eijkman saat ini punya tugas berikutnya terkait adanya efek lain, penyakit lain, atau virus lainnya," kata Nasir setelah menghadiri peresmian Universitas Pertamina di Jakarta, Kamis (11/2/2016).
Menurut Nasir, Lembaga Eijkman telah menyatakan bahwa virus zika berbeda dengan DBD. "Nah ini yang harus kami teliti lebih lanjut dan mudah-mudahan Eijkman bisa melakukan penyelesaian-penyelesaian yang terkait bidangnya," ucap Nasir.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan peringatan perjalanan bagi masyarakat Indonesia yang akan bepergian ke kawasan yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) virus Zika, seperti ke negara-negara di Amerika Selatan.
Pemberlakuan "travel advisory" yang mulai diunggah di laman Kementerian Kesehatan, Rabu (3/2/2016) malam itu merupakan bagian dari upaya melindungi masyarakat Indonesia terhadap kemungkinan tertular penyakit yang bersumber dari virus zika.
Selanjutnya, kata dia, dianjurkan bagi para pengunjung kawasan ber-KLB virus Zika untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami sakit.
"Wanita hamil dianjurkan sebaiknya tidak berkunjung ke negara yang sedang KLB penyakit virus Zika. Jika terpaksa harus melakukan perjalanan ke negara tersebut, hendaknya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk secara ketat," kata dia.
Bagi siapa saja yang baru kembali dari negara yang sedang mengalami KLB penyakit virus Zika, masih kata dia, agar juga memeriksakan kondisi kesehatannya dalam kurun waktu 14 hari setelah tiba di Indonesia.
"Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami keluhan atau gejala demam, ruam kulit, nyeri sendi dan otot, sakit kepala dan mata merah. Jangan lupa, sebutkan riwayat perjalanan dari negara yang sedang KLB penyakit virus zika kepada dokter pemeriksa," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul