Suara.com - Negara bagian Texas di Amerika Serikat mengeksekusi mati seorang lelaki yang terbukti membunuh seorang kasir di toko minuman dalam sebuah perampokan di luar kota Dallas pada 1990.
Gustavo Garcia (43) tewas dihukum mati dengan cara disuntik di Huntsviille pada Selasa (16/2/2016) waktu setempat. Ia tewas tepatnya pada pukul 6.26 petang, demikian kata sipir penjara tempat ia ditahan.
Eksekusi mati atas Garcia adalah yang ke 534 di Texas, sejak Mahkamah Agung AS memberlakukan kembali humuman mati pada 1976. Texas adalah negara bagian yang paling gemar menghukum mati tahanan di AS.
Pekan lalu Mahkamah Agung AS menolak petisi untuk menunda hukuman mati atas Garcia. Para pengacara terpidana mengatakan bahwa proses persidangannya berlangsug tidak adil, karena tak ada juri dari kelompok masyarakat minoritas.
Garcia sendiri dipidana atas kejahatan yang dilakukannya ketika usianya masih 18 tahun. Ia dan rekannya Christopher Vargas yang ketika itu berusia 15 tahun merampok sebuah toko minuman di Plano, Dallas pada Desember 1990.
Berbekal senjata api, mereka menodong kasir Craig Turski agar memberikan mereka uang. Garcia sempat menembak Turski di perut. Tetapi ketika Turski terus mengejarnya ketika akan kabur, Garcia lalu menembak kasir itu di kepala dan menewaskannya.
Garcia ditangkap beberapa pekan kemudian, ketika dia merampok sebuah stasiun pengisian bahan bakar di Plano dan juga membunuh kasirnya yang bernama Gregory Martin. (Reuters)
Berita Terkait
-
Video Pejabat Korupsi Dijemput Paksa Lalu Dihukum Mati? Fakta Aslinya Justru Bikin Hati Miris
-
Konten Kreator Bongkar Kebodohan Noel: Dari Hukuman Mati Koruptor ke Tes CPNS
-
Wamenaker Noel Ditangkap, Senin Harusnya Jadi Pembicara Talkshow 'Hukuman Mati Koruptor'
-
Wamenaker Noel Ditangkap KPK, Adian PDIP: Bagaimana Kelanjutan Talk Show 'Hukuman Mati Koruptor'?
-
Ditangkap KPK, Wamen Immanuel Pernah Dukung Hukuman Mati bagi Koruptor
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO