Suara.com - Otoritas Irak tengah mencari material radioaktif amat berbahaya yang dicuri tahun lalu. Pemerintah khawatir apabila radioaktif tersebut disalahgunakan untuk membuat senjata apabila jatuh ke tangan ISIS.
Irak sudah melaporkan perihal pencurian material radiaoktif tersebut kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada bulan November tahun lalu. Namun, Irak belum meminta bantuan untuk mencari dan mendapatkan kembali material yang dicuri tersebut, demikian disampaikan IAEA, Rabu (17/2/2016).
Material radiaoktif yang disimpan dalam sebuah kopor berukuran sebesar laptop itu hilang dari sebuah fasilitas penyimpanan di Kota Basra, Irak. Fasilitas penyimpanan tersebut dikelola oleh Weatherford, perusahaan penyedia jasa ladang minyak asal Amerika Serikat.
Kendati membenarkan adanya pencurian tersebut, kementerian lingkungan Irak, melalui juru bicaranya menolak membicarakan masalah tersebut.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataannya, Weatherford mengatakan bahwa pihaknya tidak bertanggung jawab atas pencurian yang terjadi.
"Kami tidak memiliki, mengoperasikan atau mengendalikan sumber atau bunker tempat di mana material tersebut disimpan," kata Weatherford.
Material radioaktif tersebut, sebut Reuters, bekerja dengan sinar gamma untuk menguji cacat para material yang digunakan pada perpipaan minyak dan gas. Proses tersebut disebut radiografi gamma industri. Material tersebut, berdasarkan dokumen yang didapat pemerintah, adalah milik perusahaan SGS asal Istanbul, Turki.
Perwakilan SGS di Irak menolak berkomentar. Kantor pusat SGS di Turki pun belum memberikan keterangan.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengaku sudah mengetahui perihal hilangnya material radioaktif tersebut. Namun, mereka belum mendapatkan bukti bahwa material tersebut sudah jatuh ke tangan ISIS atau kelompok teror lainnya.
Kepada Reuters, seorang pejabat kementerian lingkungan Irak yang berkantor di Basra, mengatakan bahwa tempat penyimpanan tersebut terdiri kapsul-kapsul radiaoktif jenis Ir-192, yang masing-masing berisi 10 gram. Ir-192 adalah isotop radioaktif iridium yang digunakan untuk terapi kanker.
IAEA mengklasifikasikan material tersebut sebagai sumber radioaktif Kategori 2. Artinya, jika tidak disimpan dengan baik, material tersebut bisa menyebabkan cedera permanen kepada orang yang berada di dekatnya selama beberapa menit atau beberapa jam. Material tersebut bisa mematikan bagi orang terpapar selama berjam-jam atau beberapa hari. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Cemarang Radioaktif Cs-137 di Serang, Pemerintah Perketat Pengawasan Lintas Batas
-
Geger Cesium-137! KLH Segel Pabrik di Serang yang Diduga Cemari Udang Ekspor, Sanksi Pidana Menanti
-
KLH Temukan Sumber Pencemaran Radioaktif di Serang
-
Udang Beku RI Ditarik AS Karena Diduga Tercemar Radioaktif, Mendag Busan Mengakui
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina
-
Kejagung 'Skakmat' Protes Hotman Paris: Penyidik Punya Alasan Tertentu