Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengakui dulu Kalijodo dibekingi oknum TNI dan Polri sehingga selalu aman. Kalijodo dikenal sebagai daerah prostitusi, judi, dan sarang preman.
"Tempat ini dulu, sejak dulu. Selain ada preman perjudian ada oknum-oknum polisi ada, TNI juga ada. Dulu," kata Tito saat memantau proses pembongkaran bangunan di kawasan Kalijodo, Senin (29/2/2016).
Itu pula kenapa proses penutupan Kalijodo melibatkan begitu banyak anggota TNI dan polisi, antara lain untuk antisipasi kalau oknum yang membekingi melakukan perlawanan.
"Makanya penertiban ini melibatkan polisi dan TNI. Kalau polisi saja, nanti ada oknum TNI kita tidak bisa bertindak. Sebaliknya juga temen Satpol PP kalau ada oknum polisi disini nggak bisa bertindak," katanya.
Tito mengatakan jajaran TNI sampai menerjunkan Polisi Militer untuk datang ke TKP.
"Jadi kepentingan polisi dan TNI selain menegakkan hukum, pangdam juga mengirim dari jajaran POM nya. Jadi kalau ada oknum-oknum nggak berani kira-kira gitulah," kata dia.
Namun, sejauh ini, polisi belum menemukan oknum dan TNI yang melindungi kawasan Kalijodo.
"Nggak ada buktinya aman saja," kata dia.
Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana mengatakan pelibatan TNI dalam proses penggusuran Kalijodo untuk mempertebal kekuatan kepolisian dan Satpol PP.
"Yang kami lakukan sudah sesuai prosedur. Kita sudah tahu keadaan disini. Kata pak Kapolda untuk antisipasi perlu kekuatan yang banyak. Dan ajukan pada saya. Wilayah sebesar ini supaya aman perlu aparat yang banyak. Terus salah? Nggak dong. Kita sama-dama hidup di Jakarta kok," kata Teddy.
Saat ini, bangunan-bangunan di Kalijodo sudah rata dengan tanah, kecuali sebuah masjid. Setelah ini, pemerintah akan menata Kalijodo menjadi taman yang bagus.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Pengacara Warga Kalijodo Akui Ahok Cerdas
Korban Baru Saipul Jamil Lapor Polisi, Laki-laki Inisial M
Durian Ini Dihargai Rp1 Juta per Buah
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting
-
Lindungi Ojol, Youtuber hingga Freelancer, Legislator PKB Ini Usul Pembentukan RUU Pekerja GIG
-
Eks Danjen Kopassus Soenarko Santai Hadapi Wacana Abolisi: Kasus Makar Saya Cuma Rekayasa dan Fitnah
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
5 Fakta Panas Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Kampus Ditutup, Diperiksa 5 Jam Penuh
-
Menkes Wacanakan Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Begini Repons Pimpinan DPR