Suara.com - Presiden Joko Widodo akan memanggil sejumlah Menteri yang bersiteru di ranah publik bahkan sudah sampai saling menyerang secara pribadi. Mereka akan dievaluasi karena mengganggu kinerja kabinet dan kontraproduktif.
"Kemarin kan sudah saya sampaikan bahwa ini adalah bagian dari evaluasi Presiden kepada pembantunya, kepada menterinya. Evaluasi itu tidak pada satu titik," kata Johan Budi SP, Juru Bicara Presiden di komplek Istana, Jakarta, Kamis (3/3/2016).
Evaluasi itu akan dilakukan setelah Jokowi kembali dari kunjungan kerja dari Sumatera. Jokowi telah tiba di Jakarta pada Kamis sore tadi.
"Iya setelah ini pasti ada (evaluasi), paling tidak ada rapat kabinet. Dalam rapat kabinet bisa saja menyampaikan apa yang menjadi atensi Presiden," ujar dia.
Menurut Johan, Jokowi telah memperoleh banyak informasi dan laporan atas perseteruan para anak buahnya di ruang publik. Dalam evaluasinya nanti, Jokowi tidak akan masuk dalam konten materi konflik antara pembantunya itu, namun lebih pada persoalan mekanisme dan etika seorang pejabat.
"Presiden bukan pro ke yang satu atau kontra yang satunya, tidak. Yang digariskan oleh Presiden itu kan substansinya. Jangan membawa perdebatan yang seharusnya di ruang rapat terbatas ke ranah publik. Apalagi sudah mengarah pada pribadi-pribadi kan, selain serang pribadi-pribadi, lebih kacaunya lagi sudah bawa supporter," ungkap dia.
Beberapa menteri di Kabinet Kerja belakangan tanpa malu bersiteru di ruang publik. Yang paling menonjol adalah antara Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya, Rizal Ramli dengan Menteri ESDM Sudirman Said. Yang sedang ramai dipertengkarkan keduanya adalah soal Blog Masela di Maluku.
Selain itu ada juga konflik antara Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan vs Menteri BUMN Rini Soemarno terkait kasus proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pedagangan Thomas Lembong, juga berdebat soal impor beras.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025