Ahmad Dhani ditemui Syarif, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, di kediamannya di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2016) [suara.com/Ismail]
Salah satu tokoh yang sekarang jadi perbincangan hangat di Jakarta adalah Ahmad Dhani. Musisi ini ramai diperbincangkan terkait persiapannya untuk ikut maju ke bursa Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017.
Rencana musisi yang pernah mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden tahun 2014 itu mengundang pro dan kontra.
Salah satu tokoh yang kontra kalau Dhani maju ke bursa pilkada Jakarta adalah senator Fahira Idris.
Rencana musisi yang pernah mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden tahun 2014 itu mengundang pro dan kontra.
Salah satu tokoh yang kontra kalau Dhani maju ke bursa pilkada Jakarta adalah senator Fahira Idris.
Salah satu alasan Fahira tidak mendukung Dhani adalah sikap Dhani yang mendukung komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender.
"Saya tidak mendukung Ahmad Dhani, dia pro LGBT," kata Fahira kepada Suara.com, baru-baru ini.
Menurut Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah, sangat berbahaya kalau seorang kepala daerah menjadi pendukung LGBT karena hal tersebut akan berpengaruh pada kebijakan.
"Sangat membahayakan. Akan pengaruhi kebijakan, aturan. Ini sudah terjadi di berbagai negara. Ketika pimpinan pro LGBT, akan berpengaruh ke kebijakan," katanya.
Sikap Dhani terhadap kalangan LGBT, kata Fahira, dinyatakan sendiri oleh Dhani.
"Dianya, kan nyatakan sendiri," katanya.
Itu sebabnya, Fahira mengimbau agar masyarakat Jakarta jangan memilih Dhani.
"Saya imbau tidak pilih Ahmad Dhani," katanya.
Dhani sekarang menjadi salah satu tokoh yang menghangatkan situasi politik jelang pilkada. Beberapa pimpinan partai, seperti Gerindra dan PKB sudah memberikan sinyal akan mendukungnya. Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengunjungi Dhani dan setelah pertemuan mereka sepakat untuk saling mendukung di pilkada nanti.
"Saya tidak mendukung Ahmad Dhani, dia pro LGBT," kata Fahira kepada Suara.com, baru-baru ini.
Menurut Wakil Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah, sangat berbahaya kalau seorang kepala daerah menjadi pendukung LGBT karena hal tersebut akan berpengaruh pada kebijakan.
"Sangat membahayakan. Akan pengaruhi kebijakan, aturan. Ini sudah terjadi di berbagai negara. Ketika pimpinan pro LGBT, akan berpengaruh ke kebijakan," katanya.
Sikap Dhani terhadap kalangan LGBT, kata Fahira, dinyatakan sendiri oleh Dhani.
"Dianya, kan nyatakan sendiri," katanya.
Itu sebabnya, Fahira mengimbau agar masyarakat Jakarta jangan memilih Dhani.
"Saya imbau tidak pilih Ahmad Dhani," katanya.
Dhani sekarang menjadi salah satu tokoh yang menghangatkan situasi politik jelang pilkada. Beberapa pimpinan partai, seperti Gerindra dan PKB sudah memberikan sinyal akan mendukungnya. Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra mengunjungi Dhani dan setelah pertemuan mereka sepakat untuk saling mendukung di pilkada nanti.
Suara.com - BERITA MENARIK LAINNYA:
Dunia Islam Desak Israel Akhiri Penjajahan di Palestina
Dianggap Tak Peduli Budaya Betawi, Ahok: J. J. Rizal Kurang Baca
Ribuan Bekas Budak Seks ISIS Bentuk Batalion Khusus
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas