Suara.com - Kepolisian London, Inggris, menyatakan bahwa saat ini Inggris tengah menghadapi ancaman serangan "besar dan spektakuler" dari ISIS. Oleh karena itu, kepolisian akan menggunakan Twitter untuk menyampaikan pemberitahuan terkait hal tersebut.
Pejabat senior anti-teror Inggris memperingatkan bahwa ISIS telah memperbarui strateginya. Jika semula mereka menargetkan polisi dan militer, kini mereka cenderung menyerang "gaya hidup Barat". Maka, perlu dilakukan perubahan taktik antisipasi oleh polisi.
Asisten Komisioner Kepolisian Metropolitan London (Scotland Yard), Mark Rowley, mengatakan bahwa mereka akan melakukan pendekatan yang lebih cepat untuk memberikan peringatan. Tujuannya, kata Rowley, untuk memininalisir jumlah korban apabila terjadi skenario terparah seperti serangan di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu.
Apabila terjadi serangan, para perwira yang terlibat langsung akan memanfaatkan Twitter untuk memberitahukan kepada masyarakat soal apa langkah terbaik yang akan dilakukan. Salah satunya adalah strategi "Lari, Sembunyi, dan Kabarkan".
Kepolisian London meminta warga ibu kota Inggris itu untuk mem-follow akun media sosial mereka, @metpoliceuk, untuk selalu mendapat kabar soal situasi terbaru.
"Dalam beberapa bulan belakangan kami melihat adanya beberapa rencana untuk menyerang gaya hidup Barat... (ISIS) mengubah fokus mereka dari serangan terhadap polisi dan militer sebagai simbol negara, ke sesuatu yang lebih luas," kata Rowley.
"Dan Anda melihat sebuah kelompok teroris yang punya ambisi besar untuk melakukan serangan besar dan spektakuler, bukan hanya serangan-serangan seperti yang berhasil kita gagalkan hingga saat ini," sambungnya. (Independent)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu