Panitia Kerja Penegakkan Hukum Komisi III berencana memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait pengaduan masyarakat atas penertiban di daerah yang terkenal ladang Prostitusi dan juga kasus Sumber Waras dan Izin Hotel Alexis, pada pekan depan. Komisi III DPR juga akan menggagendakan memanggil Kapolda Metro Jaya Inspketur Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan pemanggilan kepada Ahok tidak memiliki motif politik. Menurutnya, bentuk pemanggilan Ahok merupakan kewenangan DPR dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawasan dan legislasi.
"Enggak usah ada (anggapan) politisasi, dari dulukan prosedur ini (pemanggilan pejabat publik) memang sudah dijalankan,"ujar Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/3/2016).
Lebih lanjut, pemanggilan kepada Ahok juga terkait prosedur dalam penertiban kawasan prostitusi Kalijodo, karena melibatkan TNI.
"Iya nanti kita lihatlah, kita kaji sejauh mana. Selama itu fungsi dalam pengawasan hukum. Karenakan disitu juga ada misalnya penggunaan TNI apakah ini sudah sesuai prosedur atau tidak," ucapnya.
Adapun keterlibatan dengan menggunakan TNI dalam penertiban di Kalijodo, dirinya melihat tidak berdasarkan tugas pokok TNI.
"Karena itu kan di dalam poksinya tidak ada ikut di dalam suatu proses seperti itu. Ya saya kira kita butuh TNI bukan sebagai tukang gusur, kita butuh TNI untuk pertahanan kita," imbuh Fadli.
Dirinya meminta, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menertibkan prostitusi, tidak boleh tebang pilih.
"Dan karena kalau mau melakukan pemberantasan prostitusi ya harus jangan tebang pilih, jangan seperti yang dibawah tapi yang diatas dibiarkan. Saya kira saudara Ahok juga tahulah," ungkap politisi Partai Gerindra tersebut.
Berita Terkait
-
7 Pertemuan Krusial Dasco - Prabowo yang Selesaikan Masalah Bangsa di 2025
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Kemenbud Luncurkan Buku Sejarah Ulang, Fadli Zon Tegaskan Bukan Ditulis Pemerintah
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
5 Kali Sufmi Dasco Pasang Badan Bela Rakyat Kecil di Tahun 2025
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang