Suara.com - Menjelang Pilkada Jakarta Februari 2017, eskalasi politik di Ibu Kota mulai menghangat. Pemanasan politik sudah dimulai.
Beberapa tokoh yang akan maju sudah mulai blusukan untuk promosi diri. Bahkan, ada juga yang menyerang kebijakan pemerintahan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Tapi, masyarakat Jakarta sudah pintar. Mereka tidak akan mudah tergoda untuk memilih orang yang cuma jago kampanye. Warga sudah punya ukuran mana tokoh yang layak dan tidak layak memimpin.
"Yang pasti harus berani, terus dia juga punya track record yang bagus. Jangan punya background pernah bikin masalah, korupsi atau sebagainya. Soalnya nanti bahaya kalau mantan koruptor nanti nggak maju-maju warga DKI," kata warga Manggarai, Jakarta Selatan, bernama Ayu, kepada Suara.com di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (9/3/2016).
Pemimpin Jakarta harus punya program kerja yang tepat untuk menata Jakarta dan meningkatkan kehidupan masyarakat, terutama kaum miskin kota.
Menurut Ayu ketegasan pemimpin sangat penting, mengingat Jakarta penuh mafia yang selalu mengambil hak masyarakat kecil.
"Contohnya banyak, itu banyak sekolah-sekolah yang di Jakarta belum memadai. Dananya kemana coba, nah kalau gubernurnya tegas dan berani, biar dilibas aja ini semua. Biar anak-anak ini bisa sekolah dengan fasilitas yang memadai lah. Semua serba minim, padahal di kota loh kita," katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh karyawan bernama Meina. Meina menambahkan pemimpin Jakarta juga harus jujur dan berani menindak pegawai yang tak sejalan dengan misi dan visi pemerintah.
"Kalau nggak sejalan lagi, kan berani pecat aja, jangan malah nanti ikut-ikutan main nanti. Yang rugi kan masyarakatnya, jujur dan bijaksana ini penting," katanya.
Ketika ditanya, siapa yang akan Meina pilih di pilkada nanti, dia belum mau menyebutkan.
Meina akan menunggu program-program yang ditawarkan para kandidat.
"Belum mbak, tapi yang mendekati kriteria. Tapi tunggu aja dulu, saya mau lihat program-programnya aja dulu," kata Meina.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
MBG di Bandung Barat Dihentikan Sementara setelah Ratusan Siswa Keracunan
-
Lawan Kejagung, Nadiem Makarim Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Data Pendidikan Gibran di Situs KPU Disebut Berubah di Tengah Gugatan Rp125 T, Siapa yang Mengubah?
-
'Pulau Sawit Melambai': AGRA Sebut Ekspansi Kelapa Sawit Hancurkan Indonesia
-
PDIP Endus Siasat Jokowi di Balik Perintah Prabowo-Gibran 2 Periode: Mekanisme Penyelamatan Diri
-
Momen Kubu Subhan Palal Lantang di Sidang, Tuding KPU Sulap Data Ijazah Gibran: Bukti Diubah!
-
Karena Ini Mahfud MD Beri Dua Jempol untuk Prabowo
-
Punya Informasi Penting, Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Temui Kabareskrim Siang Ini
-
Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
-
KPU Klarifikasi: Riwayat Pendidikan Gibran Diisi Langsung oleh Tim Saat Pencalonan