Suara.com - Cerita tentang bandit kecil di Jakarta Timur bernama Jordi Rafael Sipahutar belum selesai.
Tamatan SMP itu merupakan teman Adam Fauzy, Alfiansyah alias Alfin, dan Guruh alias Gurik yang telah membegal dua pelajar SMP bernama M. Rizky Wibowo dan Jovan Al Baydowi, pada Sabtu (27/2/2016) pukul 19.30 WIB.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Timur Komisaris Polisi Husaimah kepada Suara.com, Rabu (16/3/2016), mengatakan setelah kabur usai merampas sepeda motor Rizky dan Jovan, Jordi nongkrong dengan teman-temannya sambil mabuk-mabukan di Jalan Gardu, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (28/2/2016) dini hari.
Pada jam 01.00 WIB, Jordi pamit ke rekan-rekannya untuk membeli roti. Dia mengajak temannya bernama Jabo naik sepeda motor.
"Saat itu tersangka sudah bawa tas yang berisi clurit yang mana clurit itu digunakan waktu melakukan aksi rampas sepeda motor (Rizky dan Jovan)," kata Husaimah.
Sesampai di toko roti, Jordi turun dari sepeda motor dan masuk ke dalam toko.
Saat itu, dia mabuk berat dan menjatuhkan roti-roti yang dipajang di dalam toko sampai berantakan.
Penjaga toko bernama Risma Sandi alias Odo kemudian menegur Jordi. Jordi tidak terima dan terjadilah cekcok.
"Tersangka langsung mengeluarkan clurit yang dibawanya dan membuat korban lari ketakutan keluar toko," kata Husaimah.
Jordi mengejarnya. Karena keadaan gelap, Risma jatuh. Jordi langsung membacok korban memakai celurit sehingga Risma luka pada lengan kiri, leher, punggung, dan telapak tangan kiri. Jari kelingking kiri Risma sampai putus.
Pada saat Jordi menganiaya korban, warga melihatnya. Warga pun berdatangan.
Melihat warga datang, Jabo yang sejak awal menunggu di atas sepeda motor langsung kabur. Begitu juga dengan Jordi, dia lari dan berhasil lolos dari kejaran warga.
Risma yang mengalami luka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Polisi kemudian melanjutkan penelusuran untuk menangkap bandit-bandit kecil itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu