Suara.com - Pemerintah Malaysia kembali mengusir 213 warga negara Indonesia (WNI) bermasalah yang bekerja di Negeri Sabah melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala Pos Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis malam, menerangkan WNI bermasalah ini terdiri dari 184 laki-laki dan 28 perempuan dengan berbagai jenis pelanggaran yakni kasus keimigrasian (187), kasus narkoba (11) dan kasus kriminal biasa (15).
Ia mengungkapkan, sehubungan dengan pelanggaran yang dilakukan sebelum diusir WNI bermasalah tersebut telah menjalani hukuman di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Papar dan Menggatal Sandakan Negeri Sabah.
Nasution juga mengatakan, pihaknya menerima WNI bermasalah yang diusir itu dari Konsulat RI Tawau, Malaysia dengan menggunakan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) di mana semuanya telah diinterview soal kewarganegaraannya.
Salah seorang WNI Bermasalah yang diusir, Fian (19) mengakui dirinya tertangkap dan dijebloskan ke Balai Kepolisian Sandakan karena kasus keimigrasian atau tidak memiliki dokumen resmi yang sah sebagai pekerja asing di Malaysia.
Pria asal Kabupaten Enrekang, Sulsel ini mengatakan, mendekam di dalam sel kantor kepolisian negara itu selama satu bulan lebih setelah ditangkap di camp oleh aparat kepolisian (Escom) bersama 14 orang rekannya yang lain.
"Saya ditangkap sebanyak 15 orang yakni 13 warga negara Filipina dan dua WNI di rumah pada malam hari oleh aparat kepolisian (Escom) dengan cara menggedor rumah yang melakukan razia," ujar Fian yang berperawakan kurus itu.
Fian yang mengaku bekerja di Negeri Sabah, Malaysia sejak lima tahun lalu sebagai tukang las pada salah satu bengkel di negera itu. (Antara)
Berita Terkait
-
Kejari Bulungan Sita Dua Bidang Tanah Rp 4,2 Miliar Terkait Korupsi Revitalisasi Saluran Mansalong
-
Terlibat Penyelundupan Sabu, Polri Bakal Pecat Empat Anggota Polres Nunukan
-
Kasat Reserse Narkoba Nunukan Terlibat Penyelundupan Sabu, Kapolri Bilang Begini
-
Kasat Narkoba Polres Nunukan dan 3 Anak Buah Terancam Dipecat, Polri: Masih Berani Main-main?
-
7 Anggota Polisi Ditangkap Tim Gabungan Mabes Polri, Salah Satunya Kasat Narkoba Polres Nunukan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana
-
Kick Off Program Quick Win Presiden Prabowo, Menteri Mukhtarudin Lepas 1.035 Pekerja Migran Terampil
-
Kejati Jakarta Tetapkan RAS Tersangka Kasus Klaim Fiktif BPJS Ketenagakerjaan Rp 21,73 Miliar