Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengapresiasi langkah Presiden Direktur PT. Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja yang menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada Jumat (1/4/2016) malam. Ariesman dutetapkan KPK sebagai tersangka pemberi suap kepada Ketua Komisi D DPRD DKI, M Sanusi terkait pembahasan Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara dan revisi Perda Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta.
"Itu udah bener. Kalau udah jadi tersangka ngapain kabur, harus menyerahkan diri. Saya kira udah benar," kata Ahok usai menghadiri acara Pencanganan Temuan TB Obati Sampai Sembuh (TOSS TB) di Keluarga dalam rangka Peringatan Hari TB Sedunia Tahun 2016 di Rusun Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (2/4/2016).
Ahok pun mengaku mengenal Ariesman. "Saya kenal kok. Dari dulu tetangga," katanya.
Ahok menjelaskan, reklamasi yang akan dilakukan oleh pengembang di pesisir Jakarta Utara tetap dilakukan. Sebab kata dia, hal itu sudah diatur oleh Keputusan Presiden (Kepres) sejak tahun 1995.
"Dan menurut saya jalan aja. Itu kan cuma ada revisi mau masukin kewajiban tambahan yang jadi masalah di situ," ujarnya.
Menurut mantan Bupati Belitung Timut ini persoalan terjadi karena ada oknum di DPRD DKI yang mencoba menurunkan kewajiban pengembang, yakni seharunya 15 persen menjadi 5 persen. Setelah kasus ini ditangani KPK Ahok yakin proyek reklamasi akan dikurangkan.
"Saya tidak tahu hasilnya seperti apa di KPK. Tapi yang pasti ada kecenderungan mau ngurangin. Sebenarnya kita kan udah itung kewajiban mesti 15 persen, ada yang mau main jadi cuma 5 persen," ujarnya menjelaskan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M