Suara.com - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono mengatakan pihaknya saat ini dalam tahap pengumpulan data terkait insiden tabrakan pesawat Batik Air dengan pesawat Transnusa di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, pada Senin (4/4) malam.
"Tim KNKT setelah 10 menit pasca kejadian langsung menuju ke lokasi. Saat ini kami dalam tahap pengumpulan data dan belum menganalisanya," katanya dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa dini hari.
Dia mengatakan, KNKT sudah mengambil kotak hitam masing-masing pesawat dan mengunduh datanya pada Selasa (5/4) untuk mendapatkan data penerbangan.
Menurut dia, Tim KNKT akan kembali ke Bandara Halim untuk mengambil data di tower dan menanyakan petugasnya untuk melengkapi investigasi.
"Kami masih mengumpulkan data dan terlalu dini menyebutkan penyebab kecelakaan," ujarnya.
Dia mengatakan KNKT sudah mendapatkan Flight Data Recorder (FDR) yang merekam komunikasi antara tower dengan pesawat. Data rekaman itu menurut dia, akan dibuka dan diperdengarkan untuk mengetahui apa yang terjadi letak kesalahannya.
"Kami akan lakukan pendalaman. Kami sudah bertemu petugas tower namun belum bisa ditanyai lebih lanjut, sehingga kemungkinan besok (Selasa, 5/4) akan kami mintai keterangan," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo di tempat yang sama mengatakan insiden tabrakan pesawat itu menyebabkan ujung sayap kiri Batik Air patah.
Selain itu menurut dia, ujung sayap kiri dan ekor horizontal pesawat Transnusa juga patah.
"Pesawat Batik Air terdapat 49 penumpang, semuanya selamat. Pesawat Transnusa dalam keadaan kosong yang sedang dipindahkan ke hanggar selatan yang diawaki dua teknisi dan dua teknisi di towing," katanya.
Pesawat Batik Air jenis Boeing 737-800 registrasi PK-LBS bertabrakan dengan pesawat Transnusa jenis ATR registrasi PK-TNJ di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma.
Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 7703 rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang akan lepas landas, pada saat bersamaan terdapat pesawat Transnusa yang berada di landasan pacu yang sedang 'di-towing' (ditarik ke belakang) menuju hanggar.
Akibat tabrakan tersebut, Pilot in Command memutuskan untuk membatalkan take off (aborted take off).
Kedua pesawat mengalami kerusakan, namun seluruh penumpang segera dievakuasi.
Atas peristiwa tersebut diterbitkan Nota Nomor A1006 landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sampai dengan estimasi tanggal 4 April 2016 pukul 24.00 WIB untuk proses evakuasi.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo mengatakan bahwa Bandara Halim Perdanakusuma sudah kembali dibuka mulai pukul 24.00 WIB, pasca senggolan pesawat Batik Air dengan Trans Nusa pada Senin (4/4) malam.
"Bandara Halim kembali dibuka untuk penerbangan sejak pukul 24.00 WIB," katanya di Bandara Halim, Jakarta, Selasa. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 7 Sabun Muka Mengandung Kolagen untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Tetap Kencang
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
Pilihan
-
Polemik RS dr AK Gani 7 Lantai di BKB, Ahli Cagar Budaya: Pembangunan Bisa Saja Dihentikan
-
KGPH Mangkubumi Akui Minta Maaf ke Tedjowulan Soal Pengukuhan PB XIV Sebelum 40 Hari
-
Haruskan Kasus Tumbler Hilang Berakhir dengan Pemecatan Pegawai?
-
BRI Sabet Penghargaan Bergengsi di BI Awards 2025
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
Terkini
-
Antrean Bansos Mengular, Gus Ipul 'Semprot' PT Pos: Lansia-Disabilitas Jangan Ikut Berdesakan
-
Prabowo Jawab Desakan Status Bencana Nasional: Kita Monitor Terus, Bantuan Tak Akan Putus
-
Rajiv Desak Polisi Bongkar Dalang Perusakan Kebun Teh Pangalengan: Jangan Cuma Pelaku Lapangan
-
KPK Akui Lakukan Eksekusi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sesaat Sebelum Dibebaskan
-
Dongkrak Pengembangan UMKM, Kebijakan Memakai Sarung Batik di Pemprov Jateng Menuai Apresiasi
-
Gerak Cepat Athari Gauthi Ardi Terobos Banjir Sumbar, Ribuan Bantuan Disiapkan
-
Prabowo Murka Lihat Siswa Seberangi Sungai, Bentuk Satgas Darurat dan Colek Menkeu
-
Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Benarkah Pipa PAM Jaya Jadi Solusi?
-
Panas Kisruh Elite PBNU, Benarkah Soal Bohir Tambang?
-
Gus Ipul Bantah Siap Jadi Plh Ketum PBNU, Sebut Banyak yang Lebih Layak