Suara.com - Warga kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, meminta kompensasi yang layak jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta benar-benar melaksanakan relokasi warga untuk kepentingan revitalisasi wilayah tersebut.
"Kami minta keadilan. Bukan kami menolak relokasi, melainkan kompensasinya harus layak dong," ujar Marlina (38), warga RT 01, RW 04, Kampung Luar Batang, Jakarta, Rabu.
Menurut dia, rumah susun (rusun) yang disiapkan Pemprov DKI bagi warga yang terdampak relokasi, di antaranya rusun Marunda dan Rawa Bebek, tidak layak bagi kelangsungan hidup mereka.
"Masa depan kami bagaimana kalau dipindahkan ke rumah susun yang hanya sepetak, tidak ada sekat dan kamar mandi," katanya.
Marlina juga menyesalkan sikap pemerintah yang tidak terlebih dahulu menyosialisasikan rencana revitalisasi kawasan Luar Batang, dan justru langsung memberikan surat peringatan (SP) pertama dan kedua yang masing-masing berlaku selama 7 hari dan 3 hari sebelum pelaksanaan penggusuran.
Ia menilai penggusuran tersebut akan makin mempersulit hidup warga Luar Batang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai kuli panggul di Pelabuhan Sunda Kelapa, tukang cuci di Pasar Ikan, atau buruh di pelelangan ikan Muara Angke.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Suyoto, warga RT 01 Kelurahan Penjaringan yang menolak menerima SP II dari petugas kelurahan pada Rabu pagi.
Penolakan tersebut dilatarbelakangi pernyataan awal dari pihak Kecamatan Penjaringan penggusuran hanya dilakukan di kawasan pinggir pantai dan tanggul. Namun, kenyataannya juga mencakup daratan yang ditinggali warga RT 01 dan RT 12.
Ia dan warga lain memutuskan tetap bertahan dan menolak dipindahkan ke rusun yang dianggapnya tidak layak.
"Rusun yang ditawarkan tidak layak ukurannya cuma sekitar 3 x 4 meter. Kalau keluarga banyak anggotanya mana cukup, katanya masak aja tidak boleh. Selain itu, barang kami saja digeser sedikit tidak boleh," kata Suyoto.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan tidak akan menunda revitalisasi kawasan Luar Batang.
Menurut surat edaran dari Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara pada tanggal 24 Maret 2016, revitalisasi kawasan akan dilakukan dengan merelokasi warga yang mendirikan bangunan tanpa izin di lahan pemerintah, membangun tanggul penahan air laut, dan mengosongkan pasar ikan.
Relokasi warga kawasan Luar Batang akan dilaksanakan secara bertahan mulai Sabtu (9/4), terutama bangunan rumah yang di atas laut.
"Relokasi mungkin akan dilakukan secara bertahap ada sekitar 1.000 keluarga dan sudah ada 15 keluarga yang pindah ke rumah susun Marunda, Bantar Gebang, atau Pulo Gebang saya lupa," kata Basuki.
Jumlah bangunan yang akan direlokasi sebanyak 893 unit yang terdiri atas PD Pasar Ikan sebanyak 347 unit, RT 01 sebanyak 225 unit, RT 02 sebanyak 58 unit, RT 11 sebanyak 168 unit, dan RT sebanyak 95 unit, yang ditinggali 4.929 penduduk dengan 1.728 kepala keluarga (KK). [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram