Suara.com - Gubermur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mengetahui alasan mengapa Polda Metro Jaya belum merestui penghapusan aturan 3 in 1 di sejumlah ruas jalan DKI Jakarta. Ahok juga mengaku belum bertemu langsung dengan Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Polisi Moechgiyarto, guna membahas masalah tersebut.
"Saya nggak tahu (kenapa Polda belum mendukung), saya belum pernah ketemu beliau, tapi mungkin karena beliau orang hukum, kalau orang hukum kan mesti analisa, data kajian," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4/2016).
Sampai saat ini, Ahok tetap bersikeras agar aturan yang mengharuskan mobil pribadi mengangkut tiga orang saat melintasi jalur tertentu di Jakarta itu dapat ditiadakan. Ia bahkan berencana memanggil pakar dalam bidang transportasi untuk mengkaji usulannya tersebut.
"Dan sekarang kita lagi minta kajian lagi, bukan saya yang kaji lho mesti ahli transportasi, ahli sosial, berapa banyak anak-anak kerja dikasih obat penenang. Pak Kapolda orang hukum dan semua kajian harus dipelajari," kata Ahok.
Lebih lanjut, mantan Bupati Bekitung Timur ini membandingkan gaya kepemimpinan Kapolda terdahulu Irjen Polisi Tito Karnavian, dengan Irjen Polisi Moechgiyarto.
"Kalau Pak Tito dan saya orang lapangan jadi 'hajar dulu bro'. Kalau orang hukum dia nggak bisa, jadi mesti analisa semua dipikirin dan butuh waktu," katanya.
Menurut Ahok, keberadaan aturan 3 in 1 tidak berpengaruh mengurangi kemacetan di Ibu Kota. Malahan, banyak oknum masyarakat yang memanfaatkan aturan tersebut dengan cara menjadi joki 3 in 1 serta mengajak anak balita.
"Sekarang logika saja kalau semua bayar orang pakai joki, belasan tahun 3 in 1 macet nggak? Macet juga dan bukan cuma itu jalan penghubung sekitarnya lebih macet," jelas Ahok.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh