Suara.com - Lembaga Survei Nasional yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Maret 2016, menunjukkan kewibawaan pemerintah Jokowi terus menguat. Sebanyak 72 persen masyarakat yakin dengan kemampuan Presiden Jokowi memimpin Indonesia.
Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan mengungkapkan, kembalinya kepercayaan publik terhadap Jokowi ini relatif sama dibandingkan dengan ketika Presiden Jokowi dilantik, lalu turun tajam kemudian pada Juni 2015 di angka 55 persen.
"Ini menunjukkan bahwa kepercayaan dan keyakinan publik kepada Presiden sudah pulih," ujar Djayadi di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, (17/4/2016).
Beragam indikator yang digunakan oleh SMRC untuk mengukur optimisme warga terhadap kepemimpinan Jokowi. Sebanyak 80 persen warga menilai rezim Jokowi sudah berada di trek yang benar sebesar 81 persen.
"Kalau dibandingka hasil survei Desember angka itu baru 72 persen. Ini merupakan modal politik massa yang sangat penting," katanya.
Sedangkan untuk penilaian warga terhadap kinerja menteri Kabinet Kerja juga menunjukkan hanya 56 persen warga menyatakan puas dengan kinerja menteri-menteri secara keseluruhan.
Namun demikian, angka tersebut masih berada jauh di bawah kepuasan pada presiden. Yang juga menjadi sorotan SMRC tingkat ketidakpuasan masih tinggi yaitu sebesar 30 persen.
"Dan masih banyak masyarakat yang tidak tahu atau tidak menjawab penilaian terhadap kinerja menteri menteri sebesar 14 persen. Ini harus jadi perhatian," katanya.
Penelitian SMRC dilakukan pada 22-30 Maret 2016 dengan melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun keatas di 34 provinsi di Indonesia. Sampel ditarik melalui cara random, dengan margin of error 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sementara, biaya survei sendiri diakui oleh Djayadi sepenuhnya didanai oleh SMRC sendiri.
Tag
Berita Terkait
-
Sejumlah Menteri Dinilai Menghambat Kinerja Jokowi
-
HUT TNI Pakai Peluru Tajam, Rizal Ramli Kagumi Nyali Jokowi
-
Setahun Jokowi-JK, Wagub DKI: Belum Kelihatan, Tapi Ada Harapan
-
Ada Semangat di Pemerintahan Jokowi, Paloh: Kita Harus Bersabar
-
Setahun Jokowi-JK, Ketua Komisi III: Pencegahan Hukum Belum Jalan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!