Foto Bersama Kabinet Kerja [Antara]
Sejumlah Menteri Kabinet Pemerintahan Joko Widodo dinilai lebih asyik bekerja untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu dari pada kepentingan rakyat. Sehingga Jokowi cenderung sendiri memikirkan program-program Pemerintah untuk menjawab permasalahan negara.
Pengurus Komiter Penyelamat Nawacita, Victor Sirait menuturkan, hal itu terlihat dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto untuk meminta saham PT Freeport Indonesia. Dalam kasus ini, Menteri ESDM Sudirman Said dan Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan sibuk dengan kepentingan pribadinya.
"Presiden sibuk bekerja sendiri untuk kepentingan rakyat, sedangkan pembantunya lebih asik berbebat dalam kepentingan pribadi dan kelompoknya," kata Victor dalam jumpa pers di Kafe Iceberg, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (13/12/2015).
Dia mengatakan, terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia itu justru sangat merugikan negara. Selama ini perusahaan tambang emas dan tembaga asal Amerika Serikat itu telah mengeksploitasi kekayaan alam Indonesia tanpa menguntungkan negara dan rakyat.
"Ini mungkin perampokan harta rakyat. Bangsa ini harus bergerak dan mengawasi agar kekayaan negara ini tidak lari kemana-mana. oleh karena itu penegak hukum dalam hal ini Kejagung, Polri dan KPK harus mengambil langkah hukum dengan mengadili Setya Novanto dan para mafia," tandasnya.
"Karena para pejabat yang tidak bekerja Jokowi tidak punya waktu dan ruang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat"," ujar Victor.
Komentar
Berita Terkait
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Pakar Beberkan Keuntungan Negara dalam Penambahan Saham Freeport 12 Persen
-
Bahlil Sebut Pasokan Bahan Baku Emas Terganggu Atas Insiden Freeport
-
ESDM Ingatkan Freeport Indonesia, Longsor Tambang Jangan Sampai Terulang
-
Kementerian ESDM Tunggu Hasil Audit Sebelum Tindak Lanjuti Insiden GBC
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Soal Anggota Polri Aktif di Kementan, Menteri Amran: Justru Sangat Membantu
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif