Suara.com - Pemerintah Arab Saudi mengancam akan menjual seluruh asetnya di Amerika Serikat, yang bernilai ratusan miliar dolar AS, jika Kongres AS mengesahkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang mengizinkan para korban serangan 11 September 2001 menuntut pemerintah negara-negara asing, yang warganya terlibat dalam serangan mematikan tersebut.
Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, seperti yang dikutip surat kabar New York Times, Jumat (15/4/2016), mengatakan bahwa "Arab Saudi terpaksa akan menjual obligasi dan aset lain senilai 750 miliar dolar (sekitar Rp9.900 triliun) di Amerika Serikat, sebelum aset-aset itu dibekukan oleh pengadilan."
RUU itu - yang telah selesai dibahas oleh Komite Yudisial Senat AS pada awal 2016 - mencabut kekebalan hukum pemerintah negara asing di AS dan membuat mereka bisa dituntut di pengadilan dalam kasus-kasus terorisme, khususnya yang menyebabkan kematian warga negara AS di dalam wilayah kedaulatan AS.
Ancaman Al Jubeir, yang diutarakan pada Maret kemarin, memicu perdebatan sengit antara para anggota kongres dengan pejabat Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan AS, demikian tulis New York Times yang mengutip sumber internal kongres.
Pemerintahan Presiden Barack Obama sendiri berada dalam posisi menolak RUU tersebut. Gedung Putih bahkan telah melobi kongres untuk menolak pengesahan RUU yang uniknya diajukan oleh baik Partai Republik maupun Demokrat.
Saudi sendiri telah beberapa kali digugat di AS oleh para korban serangan 11 Semptember 2011, yang menghancurkan Menara Kembar WTC di New York dan menewaskan ribuan orang.
Pada September 2015 lalu, sebuah pengadilan di AS menolak gugatan dari keluarga korban serangan 11 September terhadap Saudi. Pengadilan itu beralasan bahwa pemerintah Saudi memiliki kekebalan hukum, sehingga tak bisa digugat oleh keluarga korban atau perusahaan asuransi yang menjamin para pemilik bangunan, yang rusak dalam serangan tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
-
Berapa Skor Timnas Indonesia Vs Arab Saudi? Ini Prediksinya!
-
3 Pemain Timnas Indonesia Catatkan Clean Sheet Jelang Lawan Arab Saudi
-
Dua Menit Paling Rentan Arab Saudi, Timnas Indonesia Wajib Menyerang
-
Jay Idzes Cs Jangan Takut! King Abdullah Stadium Angker Buat Arab Saudi
-
Dominasi Lokal, Sentuhan Eropa! Racikan Cerdas Patrick Kluivert untuk Hantam Arab Saudi
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Ajak Anak Muda Bertindak di LMS 2025, BBC Media Action Susun Strategi Jitu Atasi Isu Lingkungan
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika
-
Sopir Pajero Mabuk Seret Honda Scopy Ratusan Meter di Tangerang, Endingnya Tak Terduga
-
Modus Baru Korupsi Haji Terkuak! KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Petugas ke Calon Jemaah
-
Darurat Radiasi Cesium-137 Cikande: Warga Zona Merah Terancam, Pemerintah Siapkan Evakuasi
-
GoTo Dorong Kolaborasi dengan Media Lokal untuk Edukasi Publik dan Pemberdayaan Daerah
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif