Suara.com - Titel juara Singapore Open Super Series 2106 diraih pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari tanpa harus memeras keringat. Pasangan rangking tiga dunia ini otomatis menyandang gelar juara setelah Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi menyatakan mundur di babak final karena Misaki mengalami cedera engkel kaki kiri.
Ini adalah gelar pertama yang diraih Greysia/Nitya pada tahun 2016 setelah di beberapa pertandingan mereka harus terhenti di babak semifinal. Hasil ini memperbaiki skor pertemuan Greysia/Nitya atas Misaki/Ayaka menjadi 3-3. Pada pertemuan terakhir di India Open Super Series 2016. Greysia/Nitya takluk dengan skor 18-21, 21-19, 21-23.
“Ini memang bisa dibilang keuntungan buat kami, kami tidak perlu main di final. Kami juga berharap Misaki cepat sembuh dari cederanya,” ujar Nitya menanggapi kemenangannya dan Greysia.
“Sebetulnya sudah siap menghadapi Misaki/Ayaka karena pada pertemuan terakhir di India Open 2016, kami kalah. Saat itu bukannya karena kami tampil jelek, sama-sama bagus, tapi mereka lebih siap,” tambah Nitya.
“Kami bersyukur bisa menang tanpa harus bertanding di final, walaupun sebetulnya kami siap menghadapi Misaki/Ayaka. Gelar juara ini merupakan modal untuk persiapan ke olimpiade. Selanjutnya kami mesti fokus ke turnamen Badminton Asia Championships 2016,” komentar Greysia.
Walaupun menang tanpa tanding di final, namun dalam perjalanan menuju gelar juara, Greysia/Nitya telah menampilkan perjuangan yang luar biasa. Di babak pertama, Greysia/Nitya menang mudah atas Nadine Ashraf/Menna Eltanany (Mesir), dengan skor 21-5, 21-4. Pasangan Korea, Go Ah Ra/Yoo Hae Won dikalahkan Greysia/Nitya di babak kedua dengan skor 14-21, 14-21.
Pada babak perempat final, Greysia/Nitya menyingkirkan wakil Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan, 21-19, 20-22, 21-12. Wakil Korea lagi-lagi menjadi korban Greysia/Nitya. Pasangan Jung Kyung Eun/Shin Seung Chan takluk dalam dua game langsung dengan skor 18-21, 13-21.
“Tiga pertandingan sebelumnya tidak mudah, walaupun kami sempat berhadapan dengan wakil Mesir, tetapi setelahnya lawan setara sama kami. Perjuangan kami dari babak pertama dan turnamen-turnamen sebelumnya (India dan Malaysia Open), sekarang bisa terbayar,” tambah Nitya.
Indonesia berpeluang menambah gelar lagi dari wakil tunggal putra, Sony Dwi Kuncoro, yang kini tengah berhadapan dengan Son Wan Ho dari Korea. (PBSI)
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia
-
Sampah Jadi Listrik Dinilai Menjanjikan, Akademisi IPB Tekankan Peran Pemilahan di Masyarakat
-
Wapres Gibran ke Jawa Tengah, Hadiri Perayaan Natal dan Pantau Arus Mudik Akhir Tahun
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra