Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) dan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang (kiri). [suara.com/Oke Atmaja]
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menangkap Panitera Sekretaris pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Edy Nasution melalui operasi tangkap tangan. Menurut Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, masih banyaknya kasus korupsi yang mendera perseonel lembaga peradilan diakibatkan oleh masih lemahnya sistem peradilan di Indonesia.
"Saya bilang, gambaran besarnya, criminal justice system kita itu masih bermasalah. Itu kan mulai nangkap orang sampai memenjarakan orang," kata Saut di Hotel Sari Pan Pacific Tahmarin, Jakarta Pusat, Jumat(22/4/2016).
Menurutnya, sistem tangkap lalu memenjarakan orang, sebenarnya tidak efektif. Pasalnya, selain karena semakin penuhnya penjara, tetapi juga karena tidak ada efek jera dari sistem atau cara yang diterapkan tersebut.
"Bikin tobat nggak ini semua? Apakah itu udah benar? Karena itu tidak buat efek jera,kamu kan tahu, mereka itu di penajra duduk-duduk saja, bayar sekian. Itu bukan kompetensi kita juga," katanya.
Namun, karena pihaknya sadar tidak bisa masuk ke dalam wilayah peradilan cukup jauh, Saut pun mengatakan bahwa KPK hanya fokus untuk membenahi pencegahan. Dia pun berharap agar, sistem peradilan yang ada saat ini segera dibenahi.
"Ya, itu makanya saya bilang, kembali lagi, tidak gampang. Kita musti lihat secara keseluruhan, dan kami hanya bisa masuk di pencegahannya," kata Saut.
Diketahui, selain menangkap Edy Nasution dalam kasus dugaan suap pengajuan permohonan Penuinjauan Kembali(PK) yang didaftarkan di pengadilan Jakarta Pusat, KPK juga sudah mencekal Sekretaris Jenderal Mahkamah Agung, Nurhadi agar tidak bisa berpergian ke luar neegeri selama enam bulan ke depan. Sementara rekan Edy yang tertangkap dalam OTT tersebut, Doddy Ariyanto Supeno sudah ditahan oleh KPK.
Komentar
Berita Terkait
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
KPK Kembangkan Kasus OTT Abdul Wahid, Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Digeledah
-
Geruduk KPK, Warga Pati Teriak Minta Bupati Sudewo Pakai Rompi Oranye Korupsi Rel Kereta
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Kuasa Hukum Ungkap Ijazah Asli Jokowi Telah Diperlihatkan Saat Gelar Perkara Khusus
-
Prabowo Soroti Upaya Cari Kambing Hitam di Tengah Bencana Sumatra
-
Prabowo Tolak Status Bencana Nasional di Sumatra, Klaim Situasi Terkendali
-
Bukan Zionisme, Isu Tambang Disebut Jadi Akar Konflik Internal PBNU
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditaksir Capai Rp10 Miliar, Pedagang Dijanjikan Bantuan
-
Prabowo Perintahkan Menhut Cabut 22 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan Seluas 1 Juta Hektare
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!
-
350 Kios Hangus, Pengelola Pasar Kramat Jati Siapkan Relokasi Sementara Lewat Sistem Undian
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan