Suara.com - Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia demonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (28/4/2016), untuk memperingati International Workers' Memorial Day.
Dalam orasi pimpinan kolektif KPBI Khamid Istakhori mengatakan meminta pemerintah jangan lalai melaksanakan UU tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Dia menyebutkan data Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bahwa setiap hari ada buruh yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja.
"Buruh pergi bekerja untuk menjual tenaga demi penghidupan. Kami tidak mengantar nyawa," kata Khamid.
Khamid menilai angka kasus kecelakaan kerja masih tinggi dan harus diturunkan.
Tingginya angka kasus kecelakaan kerja, katanya, merupakan bukti pemerintah lalai menangani masalah ketenagakerjaan. Apalagi di zaman liberalisasi seperti sekarang, keselamatan buruh semakin rentan.
Pimpinan kolektif KPBI Ilham Syah menambahkan liberalisasi juga berbuntut pada pelumpuhan gerakan buruh. Buntutnya, pengawasan terhadap pengusaha nakal oleh serikat buruh menjadi lemah.
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan menilai akar pemasalahan K3 di industri dan masyarakat karena masih rendahnya budaya kerja K3. Itu sebabnya, budaya kerja K3 harus ditingkatkan lagi.
"Rendahnya budaya kerja K3 berdampak bagi keselamatan, lingkungan, kesehatan tenaga kerja. Bahkan, lebih dari 40.000 bahan kimia yang digunakan di industri berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja termasuk Penyakit Akibat Kerja," ujar Direktur Bina K3 Ditjen Binwasnaker dan K3, Kemenaker Dewi Rahayu di Jakarta, Rabu (24/2/2016).
Menurut catatan BPJS Ketenagakerjaan, rata-rata terjadi 98-100 ribu kasus kecelakaan kerja setiap tahun di Indonesia. Dari 98 ribu kasus, tercatat 2.400 tenaga kerja tewas, belum termasuk cacat tetap sebanyak 40 persen, cacat anatomis dan cacat fungsi.
“K3 belum menjadi budaya dalam bekerja disamping pengetahuan tentang K3 pada pekerja kita sangat rendah,“ ujar Dewi Rahayu.
Tahun 2015 tercatat angkatan kerja sebanyak 121 juta orang sebagian besar baru mengetahui masalah K3 setelah memasuki dunia kerja. Padahal pendidikan K3 sejak dini di segala bidang akan mendorong budaya K3 di tempat kerja di samping perlunya penegakan hukum tentang K3.
“Kalau kita dalami pengaruh kecelakaan kerja yang tinggi itu, khususnya bagi keluarga akan berdampak buruk bagi masa depan keluarga pekerja baik mental, kelangsungan pendidikan, kesehatan, ketahanan ekonomi keluarga yang bermuara pada lemahnya ketahanan bangsa, “ katanya. (Leonard Ardy Konay)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh