Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang berhasrat menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022, Abraham Lunggana (Lulung), turut berduka cita atas wafatnya mantan Imam Besar Istiqlal Jakarta KH Ali Mustafa Ya'qub pada Kamis (28/4/2016) sekitar pukul 06.00 WIB. Pengasuh Pesantren Darussunnah, Ciputat, Tangerang Selatan, di Rumah Sakit Hermina, Ciputat.
"Saya mengucapkan turut berduka cita semoga almarhum semasa hidupnya diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya dan ditempatkan di sisi Allah SWT," ujar Lulung di kediamannya, Jalan Berdikari Assofa, gang EE, nomor 99, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (28/4/2016).
Lulung mengaku selama ini sering berdiskusi dan meminta pendapat Ali Mustafa mengenai toleransi beragama.
"Saya sering bertanya kepada beliau. Saya suka sekali ketika beliau memberikan pendapat-pendapat dan pandangan yang disampaikan beliau ada yang menjadi catatan untuk saya," kata Lulung.
Salah satu pemikiran Ali Mustafa mengenai toleransi beragama yang paling diingat Lulung yakni setiap orang berhak memeluk agama dan kepercayaan masing-masing.
"Kemudian dia katakan juga semua lintas agama sudah sepakat untuk menciptakan kerukunan umat beragama. Menciptakan kerukunan umat beragama itu adalah tujuan dari lahirnya agama Indonesia," kata Lulung.
Lulung juga mengatakan dulu Ali Mustafa pernah berpesan pada Lulung bahwa dalam ajaran agama Islam tidak boleh memilih pemimpin yang tidak seiman.
"Kalau kita sudah melakukan semua itu, kita tidak perlu khawatir lagi soal ada agama yang melarang dalam hal ini ,dalam ajaran agamanya untuk tidak boleh memilih pemimpin dari yang bukan seiman. Itu sudah tidak boleh lagi diperdebatkan karena itu ajaran," katanya.
Lulung juga mengatakan banyak mendapat pengetahuan dari Ali Mustafa mengenai persoalan-persoalan terorisme.
"Setiap hal-hal yang disampaikan itu selalu berkesan seperti persoalan-persoalan teroris . Dikatakannya tidak ada dalam Islam diajarkan yang seperti itu. Karena ajaran Islam itu ajaran yang rahmatan lil alamin," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu