Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto berharap pekerja tidak turun ke jalan saat Hari Buruh Internasional atau Mayday, Minggu (1/5/2016) besok. Buruh diminta melakukan bakti sosial dan syukuran.
"Jika memang harus turun ke jalan maka harus menjaga ketertiban dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya," kata Moechgiyarto usai membuka acara Depok Police Expo di Depok, Jumat (29/4/2016).
Ia mencontohkan di Kota Depok Jawa Barat perayaan hari buruh pada 1 Mei dilakukan dengan cara memberikan hiburan bersama masyarakat bersama aparat pemerintah dan kepolisian yang dilaksanakan berbarengan dengan Depok Police Expo.
"Jadi tidak perlu mengirim buruh ke Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa yang bisa mengganggu pengguna jalan," jelasnya.
Kapolda juga menjelaskan pagi tadi sudah melakukan gelar pasukan untuk mengamankan perayaan Mayday dan sudah menyatakan status siaga satu. Seluruh anggota Polri dilingkungan Polda Metro Jaya sudah siap mengamankan perayaan Mayday oleh para buruh.
Perayaan May Day akan dijaga oleh 16.443 personil gabungan yang berasal dari Satuan Tugas Polda Metro 5.926 personil, Polres 6.443 personil, Mabes 1.058 personil, TNI 600 personil dan Pemerintah daerah 2.456 personil.
Moechgiyarto menegaskan Polda Metro Jaya selaku penanggungjawab keamanan dan ketertiban masyarakat berkewajiban mengatur kegiatan peringatan "May Day" itu.
Menurut jenderal polisi bintang dua itu, aparat keamanan merencanakan sistem pengamanan melalui perencanaan, rapat koordinasi melibatkan instansi terkait dan pimpinan serikat pekerja.
"Untuk menyikapi dan menyamakan persepsi bagaimana penyelenggaraannya," tutur mantan Kapolda Jawa Barat itu. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu