Suara.com - Untuk kondisi ekonomi sekarang, upah minimum Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp3,1 juta dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Tidak cukup mas, sangat kurang, ini Jakarta, apa-apa mahal," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Nasional Sumiyati di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (1/5/2016).
Menurut Sumiyati mekanisme penentuan UMR tidak sesuai dengan mekanisme. Ia mengatakan penentuan upah seharusnya setelah dilakukan survei pasar terlebih dahulu, tapi ternyata tidak demikian.
"Dalam mekanisme pengupahan itu harus ada survei pasar dulu, kebutuhan-kebutuhan apa saja yang masuk dalam item survei itu. Tapi dalam PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan, tidak melewati tahap survei itu," kata dia.
Selain upah rendah, menurut Sumiyati, masih banyak perusahaan yang tidak memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan.
"Kebutuhan pokok itu kan tinggi, contoh aja nasi bungkus 15 ribu kali tiga, kali sebulan udah berapa tuh? belum kontrakan, transportasi, dan kebutuhan lainnya. Selain kebutuhan pokok kan masih ada kebutuhan kesehatan yg tidak semua perusahaan menanggung itu. Untuk lajang saja 3,1 itu kurang, apalagi yang sudah punya anak," kata dia.
Sumiyati mengatakan dirinya merupakan korban PHK massal di salah satu pabrik tekstil pada tahun 2009. Ia dipecat karena perusahaan tempatnya bekerja mengaku tidak sanggup lagi membayar gaji karyawan.
"Saya ini korban PHK mas, dulu kerja di salah satu pabrik tekstil, tahun 2009. Sekarang saya menjabat sebagai pengurus DPP Serikat Pekerja Nasional," kata dia.
Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pemerintah tidak bisa serta merta mewujudkan tuntutan buruh agar menaikkan upah minum provinsi karena pertimbangan tertentu. Isu ini diusung dalam peringatan Hari Buruh Internasional yang diselenggarakan di Jakarta, hari ini.
"Yang paling penting, bukan memaksa pemerintah untuk menaikkan gaji, tapi bagaimana caranya mereka punya simpanan. Percuma kalau gaji naik, inflasi ikut naik karena harga pada naik. Bahaya buat negara kita," kata Ahok di rumahnya, Pantai Mutiara Blok J, nomor 39, Jakarta Utara.
UMP DKI Jakarta tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp400 ribu atau 14,5 persen dari Rp 2,7 juta dari tahun 2015, menjadi Rp3,1 juta.
Ahok menambahkan selama ini pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan buruh. Salah satunya dengan menyediakan transportasi publik yang terintergrasi dengan Transjakarta mulai Juni 2016, kemudian lewat program Kartu Jakarta Pintar.
"Mulai Juni ada integrasi bus sedang ke Transjakarta, kenapa kita dorong kesehatan di tiap puskesmas. Termasuk KJP (Kartu Jakarta Pintar), anak buruh juga boleh dapat KJP selama dia nggak mampu itu dalam rangka menolong mereka punya biaya hidup," katanya.
Menurut Ahok tuntutan kenaikan upah sulit dipenuhi perusahaan biasanya karena kemampuan produksi mereka yang belum bisa menutupi pengeluaran.
"Makanya caranya gimana? Bukan menuntut kenaikan gaji terus, tapi bagaimana pemerintah menyediakan kebutuhan Anda yang turun seperti kesehatan, transportasi dan pendidikan sampai ke biaya pokok," ujar Ahok. (Dian Rosmala)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan
-
Perang Klaim Ketum PPP: Mardiono Vs Agus Suparmanto, Siapa yang Sah?
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Cegah Keracunan, BPOM Siapkan Modul Nasional untuk Juru Masak Program MBG
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?