Suara.com - Pengamat politik Hanta Yudha mengatakan bahwa sosok bakal calon Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang berpeluang besar adalah Setya Novanto (Setnov). Diunggulkannya mantan Ketua DPR yang tersangkut kasus saham Freeport tersebut sejalan dengan banyaknya jumlah harta kekayaannya, yang kemarin dilaporkan mencapai Rp115 miliar.
Dalam pemaparan jumlah kekayaan oleh panitia Munaslub Golkar itu, Novanto mengalahkan kelima bakal calon lainnya yang sudah diloloskan. Keenam bakal calon sendiri diloloskan oleh Steering Committee (SC) Munaslub melalui Rapat Pleno SC pada Jumat (6/5/2016) kemarin.
"Munaslub ini, kalau situasinya seperti Munas sebelumnya, maka Setnov berpeluang besar akan menjadi Ketua Umum Golkar," kata Hanta, dalam diskusi di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5).
Menurut Direktur Lembaga Survei Poltracking tersebut, baik Munas maupun Munaslub Partai Golkar beberapa periode terakhir ini, nyatanya selalu dimenangkan oleh orang yang memiliki kekayaan yang banyak dibanding yang lainnya. Pada tahun 2004 misalnya, menurut Hanta, Akbar Tanjung ditumbangkan oleh Jusuf Kalla yang pada saat itu menjabat Wakil Presiden dan juga memiliki uang sangat banyak bila dibandingkan Akbar.
"Pada tahun 2009, Surya Paloh dikalahkan oleh Aburizal Bakrie, yang walaupun kekuatan finansialnya hampir sama kuat, tapi pada saat itu Paloh lebih memilih untuk berada di luar pemerintah, sementara ARB di dalam," katanya.
Oleh karena itu, kata Hanta lagi, selain faktor logistik berupa kekayaan yang banyak, yang perlu dimiliki oleh setiap calon nantinya adalah bagaimana sikap mereka terhadap pemerintah. Namun dia melihat, saat ini para bakal calon yang ada tersebut semuanya mendukung pemerintah.
"Untuk saat ini, saya lihat, Setnov punya peluang besar. Tinggal bagaimana faktor lain mereka kuasai. Logistiknya Setnov kan besar," kata Hanta.
Seperti diketahui, SC Munaslub Golkar sudah memutuskan enam bakal calon Ketua Umum Golkar, setelah melakukan verifikasi berkas dan dokumen persyaratan pendaftaran. Enam nama tersebut didapat dari delapan nama yang terdaftar. Adapun enam nama tersebut adalah Setya Novanto, Ade Komarudin, Priyo Budi Santoso, Mahyudin, Airlangga Hartarto, dan Aziz Syamsudin. Sementara dua yang lainnya adalah Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD
-
Jerit Konsumen saat Bensin Shell dan BP Langka, Pertamina Jadi Pilihan?
-
Warga Jakarta Siap-siap, PAM Jaya Bakal Gali 100 Titik untuk Jaringan Pipa di 2026
-
Maling Santuy di SMAN 5 Bandung! Wajah Terekam CCTV, Gondol Laptop Saat Siswa Belajar di Lab
-
IPO PAM Jaya, Basri Baco Ingatkan Nasib Bank DKI: Saham Bisa Anjlok, Negara Rugi
-
Pemuda di Cilincing Dibunuh karena Masalah Cewek, Pembunuhnya Sempat Kabur ke Bengkulu
-
"Kita Rampok Uang Negara!", Viral Ucapan Anggota DPRD Gorontalo, BK Duga Pelaku Mabuk Berat
-
Pupuk Indonesia Sediakan 11.384 Ton Pupuk Subsidi di Sultra, Sambut Musim Tanam