Suara.com - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Rendy Lamadjido menilai bukan cuma supir trailer yang bersalah, petugas jalan tol JORR BSD juga ikut salah. Ini menyusul ambruknya jembatan penyeberangan orang di jalan tol setelah diseruduk truk trailer pada Minggu (15/5/2016) malam.
"Kalau saya, yang ditangkap bukan supirnya, tapi petugas tol yang memberikan atau meloloskan, yang ditangkap adalah teman-teman pengelola tol itu dan baru supirnya," kata Rendy di gedung Nusantara II, DPR RI, Jakarta, Selasa (17/5/2016).
Rendy mengatakan jalan tol merupakan fasilitas umum yang komersilkan. Dengan demikian, setiap pengguna berhak mendapatkan fasilitas serta layanan terbaik dari pengelola jalan tol.
"Tol itu kan namanya bebas hambatan, setiap orang membayar tol itu wajib mendapatkan fasilitas atau pelayanan," tutur Rendy.
Itu sebabnya, kata Rendy, yang harus dibicarakan adalah operasional prosedurnya.
"Yang dibicarakan adalah terkait dengan operasional prosedur yang tidak ada, standar operasional prosedur, kalau masuk tol itu berapa sih kecepatan mobil yang masuk situ? Berapakah tinggi mobil yang bisa masuk di situ? Berapakah lebar mobil yang bisa masuk di situ?" tutur Rendy.
Kejadian tersebut, kata Rendy, menunjukkan adanya standar pelayanan yang masih rancu. Dia juga mengatakan terlalu naif kalau supirnya yang dianggap paling salah.
"Berarti standar pelayanan umum kita masih rancu, masih mengawang-awang, jadi menurut saya alangkah naifnya supir yang tidak tahu menahu, dia kan tidak mengetahui situasi itu. ketika dia sudah melihat pintu tol masuk, jadi masuk," kata Rendy.
Rendy menambahkan petugas tol harus ikut bertanggungjawab. Petugas, katanya, pasti tahu ukuran kendaraan yang dibolehkan masuk jalan tol.
"Pertama, saya kira, ini yang salah adalah petugas, dia sudah tahu bahwa kendaraan ini tidak mungkin masuk ke dalam karena ada jembatan penyeberangan, karena ketinggian," tutur Fahri.
"Kedua pihak pengelola tidak memberikan portal, kalau ada jembatan harusnya di portal dan aneh juga di jalan tol itu ada jembatan penyeberangan. Saya kira ini sesuatu yang menurut saya ke gegabah," Rendy menambahkan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
"Satu-satunya Cara, Mundur!", Drama Ijazah Gibran Makin Rumit, Penggugat Tolak Berdamai
-
Dari Doa Hingga Nyanyi Bersama Paduan Suara, Begini Detail Hari Kesaktian Pancasila Ala Prabowo
-
Motif Utang Ratusan Juta di Balik Insiden Berdarah Lansia Kebon Jeruk Tewas Ditikam Kerabat Sendiri
-
Tragis! Bos Agen Gas Melon di Jakbar Tewas Ditusuk, Ulahnya Bikin Sang Rekan Gelap Mata!
-
Sempat Dirawat Usai Santap MBG, 21 Siswa SDN 01 Gedong Kini Sudah Pulang
-
HUT TNI 5 Oktober, CFD Jakarta Tetap Digelar
-
Di Hadapan DPR, Kepala BGN Ungkap Terjadinya Kasus Keracunan MBG: Rata-rata karena...
-
gegara Jual Tangki untuk Bayar Utang, Agen Gas di Kebon Jeruk Tewas Mengenaskan Dihujam Tikaman
-
Gagah di Usia 80 Tahun: TNI Gelar Parade Akbar di Monas, Pamer Alutsista dan Pesta Rakyat Meriah
-
Telepon Ferry Irwandi, Ahmad Sahroni Bantah Kabur ke Luar Negeri dan Terpaksa Diam