Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyindir sejumlah aktivis lingkungan yang kerap menyuarakan soal penolakan proyek reklamasi Teluk Jakarta. Hal itu disampaikan Ahok, saat dirinya menyusuri untuk meninjau langsung proyek normalisasi di sepanjang Kali Ciliwung.
"Tadi ada yang ikut kan. Makanya ini yang selalu saya katakan, di mana suara aktivis ketika melihat Ciliwung direklamasi? Masih tidak ada komentar," kata Ahok tiba di tanggul di kawasan Kampung Pulo, Jakarta Timur, Rabu (18/5/2016).
Seharusnya kata Ahok, para aktivis lingkungan juga harus menyingkapi pencemaran lingkungan di Kali Ciliwung. Pasalnya, dia menilai akibat banyaknya bangunan dan sampah-sampah di sepanjang bantaran Kali Ciliwung berdampak pada banjir yang kerap melanda Ibu kota.
"Kalian lihat nggak tadi? Hampir seluruh Ciliwung itu direklamasi dengan tanah, dengan kayu, dengan sampah, lalu kemudian membuat rumah-rumah untuk disewakan. Jadi yang suka protes kami, adalah orang-yang suka menyewakan (rumah)," katanya.
Ahok juga membantah lebih memprioritaskan kepentingan kalangan pengusaha terkait proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dalam penggusuran di kawasan Kampung Pulo, sejumlah ruko juga ikut dibongkar oleh Pemprov DKI meski memiliki sertifikat tanah.
"Saudara masih ingat, ketika kami merapihkan Kampung Pulo, dikatakan saya hanya membela yang kaya. Ini ada 13 ruko kami bongkar. Ada sertifikat, ada IMB resmi. Karena tidak bisa masuk alat. Ini ada 13 ruko di sini. Kami bongkar," kata Ahok.
Terkait penggusuran tersebut, katanya dirinya juga sempat disemprot sejumlah pengusaha. Namun, Ahok mengaku tetap tak menggubris. Penggusuran itu, kata dia untuk kepentingan pembangunan Jakarta agar lebih baik lagi.
"Marah-marah sama saya orangnya. Saya katakan, ini demi untuk pembangunan, harus ada yang ngalah," katanya," katanya.
"Dia bilang ini kami sudah dagang sekian puluh tahun. Kami bilang nggak ada pilihan. Karena kota ya seperti itu," Ahok menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
-
Hormati Putusan MK, Polri Siapkan Langkah Operasional Penataan Jabatan Eksternal
-
Istana Pastikan Patuhi Putusan MK, Polisi Aktif di Jabatan Sipil Wajib Mundur
-
Polemik Internal Gerindra: Dasco Sebut Penolakan Budi Arie Dinamika Politik Biasa
-
KPK Usut Korupsi Kuota Haji Langsung ke Arab Saudi, Apa yang Sebenarnya Dicari?
-
Boni Hargens: Putusan MK Benar, Polri Adalah Alat Negara
-
Prabowo Disebut 'Dewa Penolong', Guru Abdul Muis Menangis Haru Usai Nama Baiknya Dipulihkan
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Sektor Energi hingga Kebebasan Sipil Disorot: Haruskah Reshuffle?
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
400 Tersangka 'Terlantar': Jerat Hukum Gantung Ratusan Warga, Termasuk Eks Jenderal!