News / Internasional
Rabu, 18 Mei 2016 | 11:15 WIB
Kandidat Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump. (Reuters)

Suara.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump berencana bertemu dan melakukan pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara guna membahas isu nuklir. Dalam pertemuannya nanti, Trump mendesak Jong Un menghentikan proyek nuklir-nya.

"Saya akan berbicara dengan dia (Jong Un). Saya rasa tak masalah saya berbicara dengannya," kata Trump seperti dikutip laman Reuters. Dalam perbincangannya nanti, Trump juga berencana membahas isu sensitif kedua negara.

Dikatakan dalam pidatonya di Manhattan, Trump juga akan melakukan tekanan kepada Cina terkait masalah ekonomi. Seperti diketahui, Cina merupakan satu-satunya negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang.

"Saya akan melakukan banyak tekanan kepada Cina soal ekonomi Korut. Mereka bisa menyelesaikannya hanya dengan sekali pertemuan atau lewat telepon," katanya.

Rencana Trump menuai kritik publik AS. Pasalnya, hal ini dianggap bertententangan dengan kebijakan Presiden Barrack Obama yang mengharamkan pejabat senior AS melakukan pertemuan dengan petinggi Korut. Pyongyang sendiri belum merespon keinginan Trump. Sementara itu, pihak Korea Selatan menolak menanggapi rencana Trump bertemu dengan Jong Un. Namun, mereka menyebut denuklirisasi merupakan prioritas paling penting dalam dialog dengan Korut. (Reuters)

Load More