Suara.com - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) bertemu dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Mereka membahas rencana penggusuran Kampung Dadap di Tangerang.
Dalam pertemuan tersebut, dari pihak Ombudsmen hadir Komisionernya Ahmad Alamsyah Saragih. Sementara dari pihak Pemkab Tanggerang hadir Bupati Ahmed Zaki Iskandar beserta jajarannya, dan ada puluhan orang dari pihak warga Kampung Baru Dadap.
Berbarengan dengan pertemuan tersebut ada puluhan dari Warga Kampung Baru Dadap yang melakukan aksi demo menolak penggusuran di depan Gedung Ombudsmen. Mereka meminta kepada Bupati Tangerang untuk tidak melanjutkan rencananya tersebut.
"Kami tidak mau digusur, kami minta pemwrintah tidak sewenang-sewenang dalam menggusur kami, utu adalah tanah nenek moyang kami, kami sudah hidup layak di sana," kata Warga dadap di depang Gedung Ombudsmen Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat(20/5/2016).
Dalam pembukaan pertemuan tersebut, Anggota Ombudsman, Ahmad Alamsyah Saragih mengatakan bahwa pemanggilan Bupati Tangerang dan warga untuk mengklarifikasi rencana penggusuran kawasan Dadap. Selain itu, pihaknya juga bakal membeberkan hasil investigasi terkait rencana penggusuran di kawasan yang juga terkenal tempat lokalisasi.
Melalui surat nomor: 461/ORI-SRT/V/2016 Ombudsman memanggil Ahmed Zaki beserta Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero), Kepala Kepolisian Resor Metro Kota Tangerang dan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang.
Seperti diketahui, upaya penggusuran kawasan Dadap sendiri telah mendapat penolakan keras dari warga. Bahkan sempat terjadi bentrokan antar warga dengan aparat kepolisian saat langkah penggusuran dilakukan, Selasa 10 Mei 2016 lalu.
Warga di kampung nelayan itu menuding Bupati Ahmed Zaki tak pernah melibatkan mereka dalam rencana penggusuran. Pasalnya, jika tetap dilakukan penggusuran 3.000 jiwa warga Dadap akan kehilangan 418 bangunan tempat tinggal.
Pemerintah Kabupaten Tangerang akan melakukan penutupan dan penertiban lokalisasi Dadap serta kampung nelayan Dadap, 23 Mei mendatang. Sebanyak 387 kepala keluarga dan 418 bangunan akan tergusur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?
-
Israel Jadi Negara Pertama di Dunia Akui Kemerdekaan Somaliland, Dunia Arab Murka
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga