Suara.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Ketua Umum Walubi Siti Hartati Murdaya melepas lampion Waisak 2560 BE/2016 di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/5/2016) malam.
Pelepasan sebanyak 5.000 lampion tersebut berlangsung di Lapangan Gunadharma kompleks Candi Borobudur usai Dharmasanti Waisak nasional di Taman Lumbini Candi Borobudur yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pelepasan lampion sebagai simbol memberikan penerangan kepada alam semesta.
Sebelum pelepasan lampion dibacakan parita-parita suci oleh umat Buddha. Kemudian penyalaan ribuan lilin dan doa permintaan umat. Bhikkhu Sri Panyavaro Mahathera dalam pesan Waisak menyampaikan cinta kasih tidak sekadar emosional tetapi cinta kasih itu tanggung jawab sebagai manusia untuk tidak mengganggu yang lain.
"Tidak berbuat buruk karena keburukan itu menghancurkan dirinya dan orang lain," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa pujangga buddhis Mpu Tantular dengan sangat bijak menerjemahkan cinta kasih itu menjadi ungkapan yang dikenal Bhinneka Tunggal Ika dengan menerima perbedaan, menghargai perbedaan dengan ketulusan hati.
Perbedaan itu tidak mungkin dilebur, dibuang begitu saja dijadikan satu, tetapi menerima dengan ketulusan hati karena di antara perbedaan itu hakikatnya adalah tunggal.
"Apakah yang tunggal itu. Kemanusiaan adalah universal, kebenaran yang hakiki adalah tunggal. Itulah yang membuat kita untuk menerima perbedaan, menghargai perbedaan dan ketulusan hati," katanya.
Ia menuturkan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya dimulai 600 tahun sejak Mpu Tantular menulis di lontar Sotasoma, tetapi dengan yakin moral Binneka Tunggal Ika itu sudah menjadi darah daging jati diri nusantara ratusan tahun sebelum Mpu Tantular.
"Jadi tulah yang menjadi sifat dasar bangsa Indonesia hingga kini, kami ingin memberikkan moral Bhinneka Tunggal Ika kepada dunia," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek