Suara.com - Dua kelompok masyarakat yang bertikai di Timika, Jumat (27/5) malam sekitar pukul 23.35 WIT sepakat mengakhiri pertikaian dengan menandatangani kesepakatan di atas meterai.
Penandatanganan yang dilakukan kedua pimpinan kelompok masyarakat yakni dari pihak keluarga Kei ditandatangani Petrus Rafra dan Thomas Efalubun, sedangkan dari keluarga Toraja dilakukan H Basri sebagai Ketua Kerukunanan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Timika dan Yohanis Batto dari keluarga Toraja.
Kesepakatan damai itu disaksikan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Danrem 174 Brigjen TNI Ahmad Marzuki, Ketua DPRD Mimika Elminus Mom, Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di Timika.
Kesepakatan yang ditandatangani kedua kelompok masyarakat yang bertikai itu berisi enam pasal, di antaranya pasal satu ayat satu para pihak berjanji dan telah sepakat mulai Jumat (27/5) melakukan perjanjian perdamaian, ayat dua berisi para pihak tidak akan melakukan perbuatan konflik atau pertikaian setelah dilaksanakan perdamaian ini.
Para pihak berjanji setelah ditandatangani perjanjian ini bila ada pihak atau oknum yang melakukan tindak pidana akan dikategorikan tindak pidana umum yang tidak melibatkan atas nama suku dan kelompok dan bertanggungjawab atas nama pribadi.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw berharap dengan ditandatangani kesepakatan antarkedua kelompok yang bertikai itu, diharapkan tidak terjadi lagi pertikaian antarkelompok di Timika.
"Para pimpinan kelompok masyarakat hendaknya memegang kesepakatan yang telah ditandatangani, sehingga tidak terjadi lagi pertikaian di masa mendatang," ujar Waterpauw.
Sebelumnya, pertikaian antarkelompok masyarakat di Timika telah menewaskan satu warga serta melukai sembilan orang lainnya.
Selain itu, rumah serta kendaraan roda dua dan roda empat dirusak massa hingga mengakibatkan aktivitas masyarakat terhambat karena takut aksi balas dendam. (Antara)
Berita Terkait
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jenazah Korban Heli PK-IWS Tiba di Timika, Kondisi...
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
Jenazah Dua Pendaki Wanita Gunung Cartenz Dipulangkan Hari Ini ke Jakarta
-
Iman yang Menguat di Tengah Rintangan: Jemaat Papua Berjuang Bertemu Paus Fransiskus di Jakarta
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Analisis Mantan BIN: Jokowi Minta Pertahankan Kapolri Sebagai Upaya Mengamankan Pintu Terakhir
-
Bantah Eksekusi Silfester Kedaluwarsa, Kejagung Minta Kuasa Hukum Bantu Hadirkan Kliennya: Tolonglah
-
Kasus Korupsi Kredit Sritex, Kejagung Kembali Sita Aset Eks Dirut Iwan Lukminto
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V