Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beralasan diterapkannya sistem aplikasi Qlue kepada Ketua RT dan RW untuk mempermudah kerja Lurah. Ahok dibantu aplikasi Qlue untuk mengawasi kinerja para satuan kerja perangkat daerah (SKPD.
"Kamu kalau nggak laporan di Qlue, itu nggak tercatat di sistem komputer. Sekarang misalnya, kamu SMS saya, saya balas SMS. SMS balas pun bisa berhari-hari kadang berapa jam, terus kalau saya lupa menagih, yang saya forward sama dia lupa, ya mana selesai," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/5/2016).
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan seharusnya Ketua RT dan RW bisa mempergunakan aplikasi qlue. Ada sebanyak 267 kelurahan yang ada di Jakarta yang harus terus diawasi.
"Ini 267 lokasi, katanya mau jadi ketua RT/RW mau bantu masyarakat, kalau bantu masyarakat ya mesti ada sistem dong. Kalau kamu coba, kamu catat pakai tangan, lebih susah nggak catat pakai tangan? Sama tinggal pencet doang, terus sama tangan siapa yang mau rangkum, mau ringkas pake tangan, siapa yang mau liat? Kamu saya kasih 100 lembar aja kamu pusing," kata Ahok.
Ahok juga menambahkan jika tanggung jawab setiap harinya, Lurah harus melaporkan 13 item di wilayahnya masing-masing. Untuk itu, dia menilai penggunaan aplikasi Qlue ini sangat membantu meringankan tugas SKPD.
"Sekarang kelurahan itu ada 13 item yang perlu dia laporkan. Ada 13 tuh. Termasuk parkir liar, lapak liar, termasuk got, sampah, ada 13. Kamu saya kasih 10 lembar aja udah 13 item saja, Sebulan 31 kali 13, 300-400 an, kalau kali 100 lagi 300ribuan, kamu sanggup nggak? Kamu sanggup nggak, saya mau tanya. Ya makanya mesti ada sistem," kata dia.
Lebih lanjut, Ahok menilai hampir semua warga DKI saat ini telah menggunakan telepon genggam. Maka, kata dia tidak ada alasan lagi bagi Ketua RT/RW tidak bisa menggunakan ponsel berbasis Android untuk mengaktifkan aplikasi Qlue. Nantinya, kata Ahok, Pemprov DKI juga akan memberikan uang pulsa Rp75 ribu perbulannya bagi
"Hampir semua orang punya HP, siapa sih yang nggak punya HP di DKI, saya mau tanya," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik