Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambisemenyebut orangtua korban kejahatan seksual, seperti pemerkosaan bisa disalahkan. Sebab orangtua itu lalai perhatikan anak.
Hal itu terucap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VIII, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua KPAI Asrorun Niam, dan Polri yang diwakili oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Anang Iskandar. Menteri Yohanna mengatakan faktor kelalaian bisa jadi penyebab kasus pemerkosaan belakangan marak.
Dia mencontohkan kasus YY, gadis 14 tahun di Bengkulu yang meninggal usai diperkosa oleh 14 orang
"Kasus Yuyun itu yang salah orangtua. Orangtuanya sudah beberapa hari di kebun. Bagaimana mau memperhatikan anak itu?" kata Yohana saat RDP di Ruang Rapat Komisi VIII, Gedung Nusantara I, DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (30/5/2016).
"Sanksi ke orangtua harus kita perhatikan juga," kata Yohana.
Yohana juga menyebutkan bahwa saat ini ada sekitar 25 ribu gambar pornogafi yang terkait dengan anak beredar. Dia menganggap kondisi ini sudah darurat.
"Ini krisis pornografi, narkoba, miras. Krisis kepedulian dan perhatian terhadap anak juga krisis law enforcement," tutur Yohanna.
Yohanna berharap supaya tokoh masyarakat, adat, dan agama juga berperan untuk mencegah kekerasan seksual terhadap anak. Katanya Kementerian yang saat ini dipimpinnya memiliki perangkat khusu dalam mengantisipasi adanya kasus kekerasan seksual.
"Kita juga aktif. Kami punya satgas PPPA," kata Yohana.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional