Suara.com - Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melangkah mulus ke babak kedua BCA Indonesia Open Supser Series Premier 2016, setelah di laga babak pertama Selasa (31/5/2016) petang, berhasil mengatasi wakil Australia, Sawan Serasinghe/Setyana Mapasa dengan skor 21-10 dan 21-6.
“Lawan hari ini memang masih berada dibawah kami, dilihat dari segi ranking juga. Tetapi di sepanjang pertandingan tadi kami tetap waspada,” ujar Tontowi usai laga.
Diunggulkan di tempat kedua, Tontowi/Liliyana selanjutnya akan berhadapan dengan Kim Astrup/Line Kjaersfeldt. Pasangan Denmark ini melaju usai menang 21-15 dan 21-18 ata wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Tsuet.
“Kami harus fokus sejak awal, siapapun lawannya kami harus waspada. Makin hari pasti lawan pun makin berat. Tetapi tadi kami diberi kesempatan untuk bisa mencoba karakter lapangan, dan shuttlecock,” tambah Liliyana.
Tontowi/Liliyana pun mengaku berambisi untuk bisa menaklukan Istora. Tercatat mereka terkahir berlaga di final pada tahun 2012 silam.
“Setiap pemain pasti inginnya juara. Tetapi kami tidak mau hal ini menjadi beban untuk kami. Apalagi dengan dukungan penuh dari publik Istora yang luar biasa, kadang kami juga malah terlalu menggebu-gebu. Kami harus bisa mengantisipasi hal ini, kami harus bisa lebih tenang,” tambah Liliyana.
Meskipun BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016 ini sudah tidak lagi masuk ke perhitungan kualifikasi Olimpiade, tetapi perhitungan poin tetap akan berpengaruh untuk menentukan posisi unggulan di pesta olah raga terbesar yang akan digelar di Rio de Janeiro itu. Hal ini pun membuat mereka tetap berambisi untuk bisa memberikan yang terbaik.
“Kami ingin tetap bisa tampil baik, kami ingin mengamankan ranking kami agar tetap bisa menjadi unggulan dua,” pungkas Liliyana.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia pun berhasil meloloskan Riky Widianto/Richi Dili Puspita, Alfian Eko Prasetya/Annisa Saufika, serta Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti. Sementara itu, juara All England 2016, Praveen Jordan/Debby Susanto harus kandas ditangan Lu Kai/Huang Yaqiong dari Cina dengan 15-21 dan 10-21.
Tag
Berita Terkait
-
Ubed Susul Alwi Farhan, Tambah Amunisi Indonesia di Babak Utama Kumamoto Masters 2025
-
Jadwal dan Link Live Streaming Kumamoto Masters 2025 Hari Ini: Apri/Fadia dan Ubed Siap Unjuk Gigi
-
Tai Tzu Ying Umumkan Pensiun, Akhiri Perjalanan Gemilang di Dunia Bulu Tangkis
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Siap Diperiksa Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Yakin Tak Ditahan: Silfester Saja Masih Bebas!
-
Pulihkan Nama Baik, Presiden Prabowo Beri Rehabilitasi Dua Guru Korban Kriminalisasi Asal Luwu Utara
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?