Ahmad Dhani di atas mobil saat demonstrasi di depan gedung KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Aparat kepolisian melarang demonstrasi anti Ahok yang dihadiri musisi Ahmad Dhani dan aktivis Ratna Sarumpaet di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016) siang. Massa diminta pindah ke depan gedung KPK baru yang terletak di Jalan Kuningan Persada.
Polisi melarang mereka demo di Jalan Rasuna Said agar tak menciptakan kemacetan arus lalu lintas, mengingat ini merupakan jalur utama.
"Kami minta untuk segera bergeser ke utara (gedung KPK baru), kami sudah melarang untuk demo di sini," kata Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Yulianto di depan gedung Wisma Bakrie.
Polisi melarang mereka demo di Jalan Rasuna Said agar tak menciptakan kemacetan arus lalu lintas, mengingat ini merupakan jalur utama.
"Kami minta untuk segera bergeser ke utara (gedung KPK baru), kami sudah melarang untuk demo di sini," kata Kapolsek Setiabudi AKBP Tri Yulianto di depan gedung Wisma Bakrie.
Awalnya, demonstran menolak diminta pindah ke gedung baru KPK yang lokasinya tak seberapa jauh dari gedung lama.
"Kita harus bertahan kawan-kawan, kita tidak boleh pindah. Kita ke sini untuk meminta KPK agar menangkap Ahok sebagai tersangka," kata Sekretaris Jenderal KSPI M. Rusdi dari atas mobil komando.
"Kita harus bertahan kawan-kawan, kita tidak boleh pindah. Kita ke sini untuk meminta KPK agar menangkap Ahok sebagai tersangka," kata Sekretaris Jenderal KSPI M. Rusdi dari atas mobil komando.
Setelah terus menerus diberi imbauan, akhirnya demonstran, antara lain dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, bersedia pindah tempat.
Tetapi sebelum mau pindah, sempat terjadi cekcok antara demonstran dan anggota polisi.
"Kawan-kawan kita tidak kalah, kita hanya mengalah. Kita tidak mau bentrok dengan polisi yang kita gaji, kita mengalah saja,tetapi karena kita berjalan, kami minta pelan-pelan," kata Rusdi.
Sebelumnya, Ahmad Dhani dkk. akan menyelenggarakan aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok di depan gedung KPK. Panggung ini akan berisi musik dan teater serta orasi. Namun, batal karena truk tronton yang berisi alat musik beserta kru Ahmad Dhani diamankan Polda Metro Jaya karena dianggap akan mengganggu arus lalu lintas.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono menjelaskan pengamanan truk tronton berisi alat peraga aksi tidak dimaksudkan untuk membungkam hak warga menyampaikan pendapat di muka umum. Tetapi, tujuannya lebih ke antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan polisi, di antaranya kemacetan lalu lintas.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram