Suara.com - Satu per satu wakil Indonesia mulai berguguran hingga tak ada lagi yang tersisa di sektor ganda putra Indonesia Open Super Series Premier 2016. Pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan jadi wakil Merah Putih terakhir yang kandas di turnamen berhadiah total 900 ribu dolar AS (sekitar Rp12,2 miliar) ini.
Peringkat dua dunia ini takluk dari wakil Denmark, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, di babak kedua, Kamis (2/6/2016), setelah bertarung selama tiga game, 21-19, 13-21, 18-21.
Selepas merebut game pertama 21-19, Hendra/Ahsan banyak melakukan kesalahan sendiri dengan bola-bola keluar lapangan dan membentur net pada game kedua. Hendra/Ahsan tertinggal 1-8, 3-11, 6-14, 7-16, hingga kehilangan game kedua 13-21.
Pengembalian Hendra/Ahsan atas serangan dan servis Petersen/Kolding juga memperpuruk penampilan mereka pada game ketiga. Walaupun sempat unggul 6-4, 9-7, 11-8, duo Mads berhasil mengembalikan kedudukan 14-11, 15-12, 18-15, hingga akhirnya menang 21-18.
"Permainan kami memang tidak sesuai harapan. Tapi, kami tetap memandang positif karena masih ada turnamen Australia Open nanti," kata Hendra selepas pertandingan.
Hendra mengaku permainannya bersama Ahsan banyak melakukan kesalahan dengan bola-bola mati, selain lawan punya penampilan yang lebih baik dibanding saat final Piala Thomas 2016 di Kunshan, Cina, beberapa waktu lalu.
"Kami banyak menaikkan bola dan tekanan ke lawan kurang. Tentu target kami adalah juara, tapi kami memang tidak dapat selalu menang dalam setiap turnamen. Mungkin, kali ini giliran pemain-pemain muda menjadi juara di rumah mereka," kata Hendra.
Ahsan menambahkan permainan lawan lebih berani kali ini dibanding saat final Piala Thomas 2016.
"Mereka lebih sering mendahului untuk menyerang dan kami kurang berani. Kualitas servis mereka juga lebih baik," kata Ahsan.
Sementara itu, Kolding mengakui kemenangannya atas Hendra/Ahsan dilatarbelakangi permainan servis serta kepercayaan diri.
"Pengembalian kami juga bagus atas mereka. Kami bermain jelek pada Piala Thomas dengan servis yang jelek. Tapi, kami lebih yakin pada hari ini," ujar Kolding.
Di lain pihak, Petersen mengatakan kepercayaan diri pasangan andalan Indonesia menurun pada game kedua sehingga membuka celah baginya bersama Kolidng untuk menyerang.
"Mereka gugup dan itu menguntungkan kami. Kami tidak memikirkan kemenangan ini karena kami akan melawan pasangan Jepang pada perempat final," kata Petersen. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Awas Keracunan! BGN Buka Hotline Darurat Program Makan Bergizi Gratis, Catat Dua Nomor Penting Ini
-
Terungkap! 2 Bakteri Ganas Ini Jadi Biang Kerok Ribuan Siswa di Jabar Tumbang Keracunan MBG
-
Ribuan Anak Keracunan MBG, IDAI Desak Evaluasi Total dan Beri 5 Rekomendasi Kunci
-
Cak Imin: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Lanjut, Kasus Keracunan Hanya 'Rintangan' Awal
-
Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
Adu Pendidikan Rocky Gerung vs Purbaya yang Debat Soal Kebijakan Rp200 Triliun
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP