Jaksa Agung Hadiri Raker Komisi III
Baca 10 detik
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo berharap DPR menyetujui permintaan tambahan anggaran untuk Kejagung sebesar Rp310 miliar masuk ke dalam APBN Perubahan 2016. Prasetyo mengatakan anggaran sebesar Rp4 triliun yang ada saat ini belum cukup untuk mengakomodir semua kebutuhan Kejagung, terutama penanganan pidana umum dan pidana khusus.
"Ya kita lihat saja (apakah DPR menyetujui atau tidak). Kemarin waktu rapat dengar pendapat dengan mereka kami sampaikan berapa minimnya dan terbatasnya anggaran kejaksaan. Sementara yang ditangani persoalannya itu kan banyak, ya kami ini meliputi seluruh wilayah Tanah Air," kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).
Prasetyo mengatakan selama ini meski anggaran minim, kejaksaan selalu bekerja semaksimal mungkin.
"Dengan anggaran kecil tentunya kami inginnya berbuat maksimal. Sekarang pun kami tidak pernah terlalu mengeluh ya, kami lakukan apa yang bisa dilakukan. Tetapi kami juga menyadari bahwa sekarang, kan pemerintah ini masih mengalami keterbatasan juga dalam sisi anggaran," ujar dia.
Prasetyo menambahkan kalau nanti permintaan tambahan anggaran Kejaksaan Agung disetujui, diharapkan kinerja kejaksaan semakin mantap.
"Ya harapannya begitu," tutur dia.
Sedangkan mengenai uang pengganti dalam setiap perkara, kata Prasetyo, semua masuk ke kas negara dan tidak bisa digunakan untuk operasional.
"Tidak sepersenpun yang bisa kami pakai (uang pengganti), termasuk dari uang tilang itu tidak sepersenpun di Kejaksaan, semuanya kami setoran ke negara," kata dia.
Prasetyo berharap DPR dan pemerintah dapat memaklumi.
Suara.com - "Ya, sekali lagi kami harapkan bisa dipahami lah," ujar Prasetyo.
Komentar
Berita Terkait
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita
-
Kejagung Tunggu Red Notice Interpol untuk Jurist Tan, Buron Kasus Korupsi Kemendikbudristek
-
Selain Memburu Riza Chalid, Kejagung Telusuri Aset Saudagar Minyak untuk Kembalikan Kerugian Negara
-
Jejak Hitam Zarof Ricar: Kejagung Sita Harta Karun Rp35 M, Tanah Korupsi Disamarkan Atas Nama Anak
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD