Suara.com - Polisi Bangladesh menahan 1.600 tersangka menyusul maraknya serangan terhadap kaum minoritas agama di negeri tersebut. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah kasus pembunuhan, termasuk kematian seorang lelaki Hindu pada Jumat (10/6/2016).
Beberapa aksi pembunuhan dengan senjata tajam yang awalnya menargetkan pada penulis blogger sekuler sudah berlangsung sejak tahun 2013. Namun, frekuensi serangan yang kian meningkat dan munculnya klaim dari ISIS, membuat Bangladesh jadi sorotan dunia internasional.
Polisi mengatakan, petugas keamanan dan tentara paramiliter dikerahkan ke seluruh penjuru negeri pada Kamis pekan lalu. Mereka menyerbu sejumlah tempat yang disinyalir tempat persembunyian militan dan menahan sedikitnya 1.600 orang hingga malam berikutnya.
Namun, juru bicara kepolisian Bangladesh, Kamrul Islam, mengatakan bahwa sebagian besar yang ditangkap adalah penjahat kroco. Hanya 37 orang yang ditangkap yang disinyalir militan radikal, termasuk tiga anggota Jamaat Mujahideen, sebuah kelompok yang dilarang di Bangladesh.
Selain itu, tak satupun dari mereka yang ditangkap dituduh merencanakan serangan-serangan terhadap kaum minoritas, demikian dikatakan polisi.
Pemerintahan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina menuai kritik karena gagal menangkap para tersangka dari puluhan pembunuhan yang terjadi dalam dua tahun terakhir. Para korbannya antara lain adalah para blogger ateis, relawan kemanusiaan asing, profesor universitas, aktivis hak asasi manusia, dan umat beragama minoritas di Bangladesh seperti pemeluk Agama Hindu, Kristen, dan Syiah.
Dalam pernyataan yang dirilis lewat media propagandanya pada Jumat, ISIS mengklaim anggotanya bertanggungjawab dalam pembunuhan seorang pekerja Hindu di distrik Pabna.
Namun, otoritas Bangladesh selalu membantah keberadaan ISIS maupun al-Qaeda di negara mereka. Sampai akhirnya, Perdana Menteri Sheikh Hasina memerintahkan kampaye anti-militansi setelah istri seorang polisi ditembak dan ditikam hingga tewas saat menunggu putranya di halte bus pada 5 Juni lalu.
Korban merupakan aktivis yang vokal melawan militansi. Pembunuhan terhadapnya yang memicu operasi besar-besaran tersebut. Sejumlah serangan yang sebelumnya hanya menyasar para pemuka agama dan blogger yang kurang dikenal, tidak digubris pemerintah.
"Jika mereka pikir dapat menjungkirbalikkan Bangladesh, mereka salah," kata Sheikh Hasina. "Mereka akan dihukum di tanah Bangladesh dan para pemimpin mereka juga tidak akan diampuni," ujarnya di Parlemen Bangladesh, Rabu lalu. (Independent)
Tag
Berita Terkait
-
Mantan Pemain Sunderland Debut bersama Bangladesh, Lawan Negara Eks Persija Jakarta
-
Empat Pendukung ISIS di Sumatera Diciduk Densus 88! Gunakan Media Sosial untuk Provokasi Teror
-
Terobosan Kesehatan! Bangladesh Resmikan Pusat Rehabilitasi Robotik Pertama, Didukung China
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Detik-Detik Mencekam: Jet Tempur Bangladesh Hancurkan Sekolah, Puluhan Nyawa Melayang!
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum