Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menegaskan sikap partainya akan menjadi pengkritik pemerintah Presiden Joko Widodo sampai tahun tahun 2019. Demokrat, katanya, sudah menyatakan diri sebagai partai non blok, meskipun tren partai sekarang menjadi pendukung kabinet.
"Kami akan bersikap seperti ini sampai 2019," kata Syarief di DPR, Senin (13/6/2016).
Syarief tidak mempermasalahkan sikap partai politik yang berubah haluan, dari di luar pemerintahan menjadi pendukung pemerintah. Misalnya, PPP, PAN, dan Golkar.
Anggota Komisi I yakin dengan sikap Demokrat yang memilih berada di luar pemerintah akan dapat memberikan masukan kepada pemerintah secara jernih.
"Kami akan non blok, sendirian nggak ada masalah. Karena akan lebih jernih dan kita bisa memberikan masukan dengan baik,"ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik pemerintahan Jokowi. Ada tujuh poin yang menjadi pantauan Yudhoyono yaitu masalah perekonomian, sosial, keadilan, kedaulatan partai politik, TNI dan Polri, gerakan komunisme, dan peran pers.
"Jadi itulah pujian dan kritikan. Itulah fungsi Partai Demokrat. Kita nggak bermain di pemerintahan. Apa yang kurang kita berikan masukan, apa yang bagus kita hargai," kata Syarief.
"Kami akan bersikap seperti ini sampai 2019," kata Syarief di DPR, Senin (13/6/2016).
Syarief tidak mempermasalahkan sikap partai politik yang berubah haluan, dari di luar pemerintahan menjadi pendukung pemerintah. Misalnya, PPP, PAN, dan Golkar.
Anggota Komisi I yakin dengan sikap Demokrat yang memilih berada di luar pemerintah akan dapat memberikan masukan kepada pemerintah secara jernih.
"Kami akan non blok, sendirian nggak ada masalah. Karena akan lebih jernih dan kita bisa memberikan masukan dengan baik,"ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik pemerintahan Jokowi. Ada tujuh poin yang menjadi pantauan Yudhoyono yaitu masalah perekonomian, sosial, keadilan, kedaulatan partai politik, TNI dan Polri, gerakan komunisme, dan peran pers.
"Jadi itulah pujian dan kritikan. Itulah fungsi Partai Demokrat. Kita nggak bermain di pemerintahan. Apa yang kurang kita berikan masukan, apa yang bagus kita hargai," kata Syarief.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Densus 88 Selidiki Unsur Terorisme dalam Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading
-
Update Ledakan SMAN 72: Korban Kini Jadi 54 Orang
-
Guncang Masjid saat Jumatan, Tim Gegana Turun Tangan Usut Ledakan di SMAN 72 Jakut
-
Geger! Ledakan di Masjid SMA 72 Jakarta, Ada Nama Brenton Tarrant dan Bissonnette, Siapa Mereka?
-
Misteri Ledakan dalam Masjid SMAN 72 Jakut, Korban: Pas Saat Khotbah Jumat
-
Detik-Detik Ledakan di SMAN 72: Siswa Panik Berlarian, Tim Gegana Sisir Lokasi!
-
Pemilik Gedung ACC Kwitang Bicara Soal Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Kebakaran Jadi Penyebab?
-
RS Polri Pastikan 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang Korban Hilang Kerusuhan Agustus
-
Setelah Rumah Dinas Gubernur Riau, KPK Geledah Kediaman Dua Anak Buahnya
-
RS Polri Identifikasi Dua Jenazah Terbakar di ACC Kwitang sebagai Reno dan Farhan