Suara.com - Pelaku penikaman polisi Prancis di Magnanville, tepian Kota Paris, dikabarkan menayangkan aksinya secara langsung di Facebook.
Si penyerang, yang dalam beberapa berita disebut-sebut bernama Larossi Abballa, pernah divonis penjara pada tahun 2013 atas aktivitas terkait terorisme.
Larossi dikabarkan sempat meneriakkan "Allahu Akbar" ketika dirinya menikam si polisi sembilan kali di bagian perut. Setelah itu, Larossi menyandera istri dan anak si polisi yang baru berumur tiga tahun.
Polisi sempat mengupayakan negosiasi dengan pelaku untuk membebaskan sandera. Namun, negosiasi gagal dan polisi menyerbu masuk ke dalam rumah lalu menembak pelaku hingga tewas. Istri sang polisi ditemukan sudah tewas, namun anak mereka selamat.
Belakangan terungkap bahwa si pembunuh menayangkan serangannya secara langsung di Facebook, demikian diungkapkan seorang sumber yang dekat dengan penyidik kepada CNN.
Dalam siaran langsung tersebut, Larossi dikatakan sempat mempertimbangkan apa yang akan ia lakukan terhadap anak si polisi, kata pakar pengamat jihad, David Thomson.
Berdasarkan media yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, serangan tersebut dilakukan oleh antek ISIS.
Pada lama Facebooknya, si penyerang mengumumkan kesuksesannya dalam membunuh perwira polisi dan istrinya. Ia juga mengklaim bahwa ia berhubungan dengan saudara-saudaranya di Sham (kawasan yang dikuasai ISIS di Timur Tengah).
"Saya mendeklarasikan dengan keras dan kuat tentang kesetiaan saya terhadap Emir Abu Bakr al-Baghdadi. Saya sudah menjawab seruan Sheikh Abu Muhammad al-Adani," tulis Larossi di Facebook.
Muhammad al-Adani adalah juru bicara ISIS yang pernah menyerukan agar para simpatisan ISIS di seluruh dunia untuk melancarkan serangan mandiri selama bulan Ramadan.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengomentari kasus pembunuhan terhadap seorang komandan polisi Prancis dan istrinya di kediaman mereka di tepian kota Paris, Senin (13/6/2016) malam waktu setempat. Cazeneuve menyebut aksi tersebut sebagai aksi terorisme yang amat hina.
"Sebuah aksi terorisme yang hina telah terjadi kemarin," kata Cazeneuve saat bertemu dengan Presiden Prancis, Francois Hollande, Selasa (14/6/2016). (Independent)
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
9 Fakta Misri Puspita Sari, Tersangka Kasus Liburan Bareng Polisi Berujung Maut
-
Maut di Pesta Pribadi, Polisi NTB Tewas Dihabisi 2 Atasan Usai Rayu Wanita
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan